Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Warga Jakarta Memilih Cagub pada Pilkada DKI 2017

Kompas.com - 22/07/2016, 08:27 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) melakukan survei untuk mengukur elektabilitas tokoh-tokoh yang berencana ataupun digadang-gadang akan menjadi calon gubernur pada Pilkada DKI 2017. Survei dilakukan pada 24-29 Juni 2016 terhadap 646 responden yang dianalisis dari enam wilayah DKI Jakarta dengan metode wawancara.

Dalam survei tersebut, SMRC melakukan simulasi semi terbuka untuk melihat elektabilitas 22 tokoh. Bakal calon petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memiliki elektabilitas tertinggi dengan 53,4 persen.

Kemudian, di urutan kedua hingga kelima berturut-turut terdapat Yusril Ihza Mahendra dengan elektabilitas 10,4 persen, Tri Rismaharini 5,7 persen, Sandiaga Uno 5,1 persen, dan Yusuf Mansur 4,6 persen. Sementara tokoh-tokoh lainnya memiliki elektabilitas di bawah 3 persen.

Dalam surveinya, SMRC juga melihat alasan responden akan memilih tokoh tersebut pada Pilkada DKI 2017. Sebanyak 38 persen responden menyatakan alasan utamanya karena sudah ada bukti nyata dari hasil kerja tokoh yang dipilihnya.

Dari persentase tersebut, 57,4 persen merupakan pemilih Ahok dan 45,4 persen pemilih Risma. Sementara pemilih Yusril sebesar 6,7 persen dan Sandiaga 3 persen.

Kemudian, 15 persen responden menyatakan memilih calon gubernur karena tokoh tersebut tegas atau berwibawa. Sebanyak 19,5 persen dari persentase tersebut adalah pendukung Ahok dan 10,7 persen pendukung Sandiaga.

Sementara pendukung Risma berjumlah 6,6 persen dan Yusril 4,5 persen. Pada urutan ketiga, pengalaman tokoh di pemerintahan menjadi alasan utama responden memilih calon gubernur dengn persentase 8,4 persen.

Lalu, 6 persen menyebut alasannya karena tokoh yang dipilih perhatian pada rakyat, 5,5 persen karena jujur dan bersih dari korupsi, 5,4 persen menyatakan alasan karena tokoh agama, dan 5,3 persen karena belum mengetahui nama calon gubernur yang lain.

Hanya 5 persen responden yang menggunakan alasan-alasan seperti pendidikan, agama, sopan santun, dan lainnya dalam memilih cagub pada Pilkada DKI 2017.

Kompas TV Survei: Elektabilitas Ahok Masih Teratas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 16 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 16 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Megapolitan
Permukiman Pernah Terbakar pada 2020, Gang Venus Kini Lebih Terang

Permukiman Pernah Terbakar pada 2020, Gang Venus Kini Lebih Terang

Megapolitan
Jika Jadi Gubernur Jakarta Lagi, Anies: Kembalikan Semua pada Relnya

Jika Jadi Gubernur Jakarta Lagi, Anies: Kembalikan Semua pada Relnya

Megapolitan
Wali Kota Jakpus Larang Kendaraan Dinas Beroperasi jika Tak Lolos Uji Emisi

Wali Kota Jakpus Larang Kendaraan Dinas Beroperasi jika Tak Lolos Uji Emisi

Megapolitan
Wacana Duet dengan Kaesang di Pilkada 2024, Anies: Semua Orang Punya Kesempatan Setara

Wacana Duet dengan Kaesang di Pilkada 2024, Anies: Semua Orang Punya Kesempatan Setara

Megapolitan
Fotografer dan Sekuriti GBK Cekcok, Saling Provokasi dan Tantang Pukul Pipi

Fotografer dan Sekuriti GBK Cekcok, Saling Provokasi dan Tantang Pukul Pipi

Megapolitan
Sekuriti Cekcok dengan Fotografer, Pengelola GBK: Ada Salah Paham

Sekuriti Cekcok dengan Fotografer, Pengelola GBK: Ada Salah Paham

Megapolitan
Firli Bahuri Tak Ditahan Setelah 7 Bulan Tersangka, Pengamat: Seharusnya Sudah Divonis

Firli Bahuri Tak Ditahan Setelah 7 Bulan Tersangka, Pengamat: Seharusnya Sudah Divonis

Megapolitan
Anies Baswedan Mengaku Dihubungi PDI-P Soal Usulan Jadi Cagub Jakarta

Anies Baswedan Mengaku Dihubungi PDI-P Soal Usulan Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Dilaporkan ke Bawaslu soal Pelanggaran Netralitas ASN, Supian Suri Sebut Siap Disanksi

Dilaporkan ke Bawaslu soal Pelanggaran Netralitas ASN, Supian Suri Sebut Siap Disanksi

Megapolitan
Pembacok Petugas Kebersihan di Cilincing Sempat Kabur ke Kuningan Jawa Barat

Pembacok Petugas Kebersihan di Cilincing Sempat Kabur ke Kuningan Jawa Barat

Megapolitan
Puluhan Tahun Tinggal di Rumah Minim Sinar Matahari, Warga Gang Venus: Alhamdulillah Betah

Puluhan Tahun Tinggal di Rumah Minim Sinar Matahari, Warga Gang Venus: Alhamdulillah Betah

Megapolitan
Cekcok dengan Sekuriti GBK, Fotografer Ngaku Baru Datang Langsung Diteriaki

Cekcok dengan Sekuriti GBK, Fotografer Ngaku Baru Datang Langsung Diteriaki

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria yang Bacok Petugas Kebersihan Saat Tawuran di Cilincing

Polisi Tangkap Pria yang Bacok Petugas Kebersihan Saat Tawuran di Cilincing

Megapolitan
Singgung Konflik Kampung Bayam, Anies: Pilihannya Sederhana, Terlunta atau Diberi Kunci Masuk

Singgung Konflik Kampung Bayam, Anies: Pilihannya Sederhana, Terlunta atau Diberi Kunci Masuk

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com