Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggal 16 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Kompas.com - 14/06/2024, 00:00 WIB
Tari Oktaviani

Penulis

KOMPAS.com – Tanggal 16 Juni 2024 jatuh pada hari Minggu. Tanggal ini diperingati sebagai Hari Air Terjun Internasional.

Selain itu, terdapat pula peringatan dan perayaan lain pada hari ini. Berikut beberapa peringatan yang jatuh pada 16 Juni 2024.

Hari Air Terjun Internasional

Tanggal 16 Juni 2024 terdapat peringatan global Hari Air Terjun Internasional. 

Hari Air Terjun Internasional diperingati guna menyadarkan orang untuk tetap melestarikan alam sebagaimana mestinya, termasuk air terjun.

Air terjun pertama di dunia tidak diketahui namun diyakini bahwa Ilmuwan Christopher Columbus pernah menulis tentang Air Terjun Carbet di Guadeloupe pada tahun 1493 yang mungkin menjadi air terjun pertama yang tercatat dilihat orang Eropa di Amerika.

 

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki banyak sekali air terjun. Mulai dari air terjun yang curahnya rendah hingga tinggi. Keindahan alam Indonesia memang tidak pernah ada habisnya. 

Sementara itu air terjun terbesar di dunia yakni Angels Falls. Angels Falls atau yang sering disebut juga dengan Air Terjun Bidadari berlokasi di Venezuela. Air terjun ini memiliki ketinggian mencapai 979 meter.

Baca juga: Curug Pitu, Wisata Alam di Banjarnegara dengan 7 Air Terjun Bertingkat 

Hari Penyu Sedunia 

Hari Penyu Sedunia diperingati setiap tanggal 16 Juni tiap tahunnya.

Ditetapkannya pada 16 Juni karena bertepatan dengan Dr. Archie Carr, yang dikenal sebagai “bapak biologi penyu”.

Dr Carr terkenal karena mengabdikan seluruh karirnya untuk penelitian dan konservasi penyu.

Penyu merupakan hewan yang berada di lautan yang paling lama di dunia. Diperkirakan sudah ada sejak 110 juta tahun lalu.

Ada 7 jenis penyu di dunia yang enam diantaranya ada di lautan Indonesia yakni penyu belimbing (Dermochelys coriacea), penyu tempayan (Caretta caretta), penyu hijau (Chelonia mydas), penyu sisik (Eretmochelys imbricate), penyu lekang (Lepidochelys olivacea) dan penyu pipih (Natator depressa).

 

Seiring maraknya sampah maka keberadaan penyu menjadi terancam. Bagaimanapun penyu memiliki tempat tinggal di laut yang seharusnya bersih dan terjaga.

Konservasi penyu di Indonesia sendiri untungnya masih marak dilestrarikan mengingat penyu menjadi satwa yang perlu dilindungi karena rawan punah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Megapolitan
PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Megapolitan
Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com