Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5.000 Kader Gerindra Akan Dampingi Petugas KPU Verifikasi Faktual Calon Independen Pilkada DKI

Kompas.com - 23/07/2016, 17:13 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - DPD Gerindra DKI Jakarta menyiapkan 5.000 kader untuk mendampingi para petugas dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan verifikasi faktual dukungan terhadap calon perseorangan pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Keputusan itu diambil setelah DPD Gerindra melakukan konsolidasi dengan para kader di Gedung KNPI, Rawamangun, Jakarta Timur, Sabtu (23/7/2016).

Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, Muhammad Taufik, mengungkapkan, di setiap rukun warga (RW) akan ada satu kader Gerindra untuk mendampingi petugas verifikssi faktual. Bila jumlah warga di RW banyak, akan disiapkan dua orang kader.

"Sudah disiapkan 5.000 pasukan. Jumlah RW (Jakarta) aja ada 2.000 lebih, kalo satu orang satu RW, terus kan pasti ada yang dua kader (per RW)," kata Taufik kepada Kompas.com usai acar konsolidasi itu.

Taufik mengungkapkan alasan pendampingan itu demi memastikan verifikasi faktual dilakukan secara benar tanpa ada kecurangan. Pendampingan itu juga diakui sudah mengantongi izin dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Kami sudah minta izin dan diperbolehkan KPU," ungkap Taufik.

Saat ini bakal calon gubernur yang siap untuk maju lewat jalur perseorangan hanya pasangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Heru Budi Hartono. Ahok dan Heru sendiri sudah mengantongi 1 juta data KTP dukungan.

Ahok - Heru juga mendapat dukungan dari tiga partai politik, yaitu Golkar, Nasdem dan Hanura untuk maju pada Pilkada DKI tahun depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 7 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 7 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Pelajar Paket B Tewas Dikeroyok di Kemang

Pelajar Paket B Tewas Dikeroyok di Kemang

Megapolitan
Camat Kembangan Tak Larang Spanduk Dukungan Pilkada jika Dipasang di Pekarangan Rumah

Camat Kembangan Tak Larang Spanduk Dukungan Pilkada jika Dipasang di Pekarangan Rumah

Megapolitan
Bandar Narkoba yang Sembunyikan Sabu di Jok Motor Ternyata Residivis

Bandar Narkoba yang Sembunyikan Sabu di Jok Motor Ternyata Residivis

Megapolitan
Cerita Pelamar Kerja di Gerai Ponsel Condet, Sudah Antre Panjang, tetapi Diserobot Orang

Cerita Pelamar Kerja di Gerai Ponsel Condet, Sudah Antre Panjang, tetapi Diserobot Orang

Megapolitan
Tak Sabar Menunggu Antrean Wawancara, Sejumlah Pelamar Kerja PS Store Condet Pilih Pulang

Tak Sabar Menunggu Antrean Wawancara, Sejumlah Pelamar Kerja PS Store Condet Pilih Pulang

Megapolitan
Polisi Bongkar Markas Judi “Online” yang Dikelola Satu Keluarga di Bogor

Polisi Bongkar Markas Judi “Online” yang Dikelola Satu Keluarga di Bogor

Megapolitan
Cegah DBD, Satpol PP DKI Minta Warga Aktif Lakukan PSN 3M Plus

Cegah DBD, Satpol PP DKI Minta Warga Aktif Lakukan PSN 3M Plus

Megapolitan
Sulit Dapat Kerja, Eks Karyawan Rumah Makan Banting Setir Jadi PKL di GBK

Sulit Dapat Kerja, Eks Karyawan Rumah Makan Banting Setir Jadi PKL di GBK

Megapolitan
Heru Budi Optimistis Ekonomi Jakarta Tetap Tumbuh lewat Berbagai Gelaran 'Event'

Heru Budi Optimistis Ekonomi Jakarta Tetap Tumbuh lewat Berbagai Gelaran "Event"

Megapolitan
Pemeriksaan Kesehatan Mental Ibu yang Cabuli Anak Kandungnya Rampung, tapi Belum Ada Kesimpulan

Pemeriksaan Kesehatan Mental Ibu yang Cabuli Anak Kandungnya Rampung, tapi Belum Ada Kesimpulan

Megapolitan
'Perjuangan Mencari Kerja Memang Sesusah Itu...'

"Perjuangan Mencari Kerja Memang Sesusah Itu..."

Megapolitan
Bandar Narkoba di Penjaringan Mengaku Dapat Sabu dari Matraman

Bandar Narkoba di Penjaringan Mengaku Dapat Sabu dari Matraman

Megapolitan
Polisi Selidiki Oknum Sekuriti Plaza Indonesia yang Pukuli Anjing Penjaga

Polisi Selidiki Oknum Sekuriti Plaza Indonesia yang Pukuli Anjing Penjaga

Megapolitan
Kasus Akseyna 9 Tahun Tanpa Perkembangan, Polisi Klaim Rutin Gelar Perkara

Kasus Akseyna 9 Tahun Tanpa Perkembangan, Polisi Klaim Rutin Gelar Perkara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com