JAKARTA, KOMPAS.com - Harga cabai di Pasar Induk, Kramatjati, Jakarta Timur, mengalami kenaikan hingga 23 persen.
Padahal, pertengahan Juli harga cabai sempat mengalami penurunan. Kenaikan harga terjadi lantaran pasokan dari daerah penghasil cabai menurun sejak sepekan terakhir.
Rahmat (42), salah seorang pedagang, mengatakan bahwa sejak sepekan lalu harga cabai terus naik.
Walau kenaikannya tidak terlalu tinggi, harga cabai di pasar belum menunjukkan potensi bakal ada penurunan. Sebab, menurut dia, pasokan cabai dari daerah juga terus menurun.
"Sejak sepekan lalu memang harganya terus naik. Pembeli juga ngeluh tapi kita juga tak bisa berbuat banyak karena dari sananya (distributor) naik," kata Rahmat, Senin (1/8/2016).
Manajer Pasar Induk Kramat Jati Nurman Adhi membenarkan bahwa sejak sepekan lalu harga cabai terus mengalami peningkatan.
Padahal, pada pekan ketiga Juli harga cabai sempat turun dari Rp 25.500 per kilogram menjadi Rp 17.500.
Namun, memasuki pekan keempat Juli hingga awal Agustus, harga cabai kembali mengalami kenaikan.
Ia mencontohkan harga cabai merah keriting yang naik dari Rp 23.000 menjadi Rp 24.800 per kilogram, cabai merah besar dari Rp 18.500 menjadi Rp 22.700 per kilogram, cabai rawit merah dari Rp 40.100 naik menjadi Rp 41.200 per kilogram, dan cabai rawit hijau naik dari Rp 14.000 menjadi Rp 15.800 per kilogram.
"Dari sekian banyak cabai, kenaikan paling tinggi cabai rawit merah. Penyebabnya karena pasokan berkurang dan mutunya kurang bagus," kata Nurman.