Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menunggu Risma di Jakarta

Kompas.com - 02/08/2016, 09:19 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, terus muncul dalam bursa kandidat gubernur DKI Jakarta. Dalam survei terakhir dari Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia (UI), nama Risma bersaing dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Dari segi kapabilitas, Risma membuntuti Ahok dengan menempati posisi kedua. Ahok mendapat skor 7,87, Risma di angka 7,77 dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil 7,74.

Kapabilitas terdiri dari beberapa nilai, yakni visioner, intelektualitas, governability, kemampuan politik, komunikasi politik dan leadership.

Dari sisi karakter personalitas, Risma unggul di atas Ahok. Ada dua penilaian karakter personalitas, yakni integritas moral dan tempramen. Dari sisi integritas moral, Risma mendapat skor 8,3, sedangkan Ahok di posisi kedua dengan skor 7,9.

Kemudian dari sisi tempramen, Risma unggul jauh dengan mendapat skor 7,1 dan Ahok mendapat skor 5,6.

Ketua Lab Psikologi Politik UI, Hamdi Muluk mengungkapkan, Risma dan Ridwan Kamil menjadi pesaing berat Ahok bila ikut maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Namun, Ridwan, katanya mengungkapkan akan maju dalam Pilkada Jawa Barat. Berbeda dengan Risma yang dianggap masih memiliki peluang terbuka untuk diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) pada Pilkada DKI.

Namun, mendukung Risma bukan tanpa resiko bagi PDI-P. Risma dinilai sebagai figur yang bisa mendongkrak perolehan suara PDI-P di Jawa Timur. Jika PDI-P kalah di DKI, PDI-P akan mengalami kerugian dua kali.

"Jatim (Jawa Timur) dilepas pula," kata Hamdi saat rilis survei "Opinion Leaders" di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (1/8/2016) kemarin.

(Baca: Lab Psikologi Politik UI: Kapabilitas Ahok, Risma, dan Ridwan Kamil Unggul.)

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi mengungkapkan, meskipun Risma bisa menjadi rival Ahok, PDI-P masih memiliki banyak pertimbangan sebelum memboyong Risma ke Jakarta.

Selain soal momentum, Burhanudin menilai PDI-P masih mempertimbangkan basis suaranya di Surabaya. Warga Surabaya akan kecewa bila Risma benar diusung PDI-P di Jakara.

"Kenapa kita warga Jakarta begitu selfish, untuk mendapatkan pilihan best of the best harus mengorbankan warga Surabaya. Ini saya rasa harus dipertimbangkan," kata Burhanudin.

Pilihan selain Ahok

Ketua DPP PDI-P Andreas Hugo Pareira mengatakan, "Ibu Risma menjadi jawaban sementara dari pertanyaan saat ini. Siapa kalau selain Ahok? Ada Ahok plus saat ini (yaitu Risma)."

Hasil survei "Opinion Leaders" dari Laboratorium Psikologi Politik (UI) itu, kata Hugo, akan ia bawa ke internal PDI-P untuk jadi pertimbangan pemilihan calon gubernur DKI Jakarta. Hugo menyadari bahwa Risma harus meninggalkan posisinya di Surabaya jika ia harus ke Jakarta.

Sementara itu, dukungan terhadap Risma untuk maju di Jakarta terus bergulir. Senin kemarin,  para pendukung Risma melakukan deklarasi dukungan di Kampung Poncol, RT 06 RW 11, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Namun deklarasi itu belum dikoordinasikan dengan Risma.

"Kalau menghubungi Ibu Risma belum, tapi kalau selanjutnya kita berencana datang ke Surabaya bertemu Ibu Risma agar mau ke Jakarta," Ketua Umum Gerak Indonesia Emi Sulyuwati.

Ahok mengapresiasi banyaknya dukungan masyarakat kepada Risma. Ia mengimbau semua kepala daerah yang berhasil membangun daerahnya untuk maju pada Pilkada DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Megapolitan
Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Megapolitan
Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Megapolitan
Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk 'Busway' di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk "Busway" di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Megapolitan
Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Megapolitan
Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Megapolitan
Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Megapolitan
Nasib Perempuan di Kemayoran Layani 'Open BO' Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani "Open BO" Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Megapolitan
Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com