Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parkir Sembarangan, Sejumlah Kendaraan Bermotor Terjaring Razia di Jaktim

Kompas.com - 04/08/2016, 10:03 WIB

JAKARTA - Belasan kendaraan bermotor terjaring razia petugas gabungan di sejumlah ruas jalan di wilayah Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (3/8/2-16). Penertiban dilakukan untuk mengembalikan fungsi tata ruang.

Razia yang mengerahkan 140 petugas gabungan dari unsur Dishub, Satpol PP, Satlantas, Polisi, POM TNI AU hingga PPSU itu menyasar empat ruas jalan di wilayah Kecamatan Kramatjati yakni Jalan Dewi Sartika, Jalan Raya Bogor, Jalan Cililitan Besar dan Jalan Mayjen Sutoyo.

Hasilnya sebanyak 10 mobil angkot ditilang dan empat mobil pribadi lainnya diderek untuk kemudian dibawa ke kantor Sudinhubtrans Jakarta Timur. Sementara itu enam sepeda motor yang parkir sembarangan ditilang dan delapan motor lainnya dikempeskan bannya oleh petugas.

Camat Kramatjati Eka Darmawan menambahkan setidaknya ada dua pangkalan ojek yang berada di sekitar Jalan Dewi Sartika yang juga ikut ditertibkan karena selama ini dianggap menjadi salah satu penyebab kemacetan di kawasan tersebut pada saat jam sibuk.

"Razia ini digelar di empat penjuru di wilayah Kecamatan Kramatjati dengan radius 500 meter. Tujuannya untuk mengembalikan fungsi tata ruang sekaligus penegakan Perda 8 Tahun 2007 tentang ketertiban umum," ungkapnya, Rabu (3/8).

Wakil Camat Kramatjati Mardiastuti menambahkan pihaknya sudah memberikan edaran tiga minggu sebelumnya kepada para pemilik kendaraan bermotor mobil supaya tidak parkir sembarangan.

"Sebelumnya sudah diberikan surat edaran namun karena tidak diindahkan akhirnya kami melakukan tindakan tegas," ucapnya.

Sementara itu salah seorang pengendara, Rizal (31) mengaku hanya bisa pasrah ban sepeda motornya yang parkir di pinggir jalan dikempeskan aparat kepolisian. Padahal awalnya ia berniat hanya ingin memarkirkan kendaraannya untuk sementara waktu saja.

"Tadi itu cuma mau parkir sebentar aja, enggak tahunya langsung dikempesin. Kesal sih kesal tapi mau gimana lagi," ungkapnya pasrah.

(Warta Kota/Junianto Hamonangan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com