Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Dishub DKI Tak Menindak Parkir Liar di Kemang

Kompas.com - 08/08/2016, 12:19 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Parkir di kawasan Kemang, Jakarta Selatan selama ini dikelola oleh pihak tidak resmi. Terbatasnya lahan membuat pengunjung harus parkir di pinggir jalan hingga trotoar.

Tarif yang dipatok oleh tukang parkir juga tak murah, berkisar Rp 20.000 hingga Rp 50.000. Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan Christianto mengatakan, selama ini pihaknya tidak bisa menindak parkiran liar di Kemang dikarenakan praktiknya terjadi pada malam hari.

"Kemang parkir liarnya malam. Di Jatibaru untuk mendapatkan virtual account pembayaran denda jam 16.00 sudah tutup," kata Christianto saat dihubungi, Senin (8/8/2016).

Christianto menuturkan, parkir liar akan ditindak dengan menderek kendaraan tersebut ke kantor Dinas Perhubungan dan pemilik kendaraan harus membayar Rp 500.000 sebagai denda. Pembayaran denda dilakukan melalui virtual account yang diberikan oleh Dishub

"Kalau besok paginya baru bayar, kendaraan nginap dong. Pemilik tidak mau," ujarnya.

Menurut dia, praktik pungutan liar bisa diminimalisir jika tidak dibiarkan begitu saja. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku sudah mendapatkan informasi mengenai masalah ini dan menyatakan Pemprov DKI akan segera mengambil alih pengelolaan parkir di lokasi tersebut.

"Kita minta itu harus diambil alih," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (8/8/2016).

Ahok mengatakan, UPT Parkir di Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta sedang menunggu mesin parkir masuk dalam e-katalog. Jika sudah masuk, Ahok mengatakan, semua parkir liar di Jakarta bisa saja diambil alih oleh Pemprov DKI.

Ahok tidak heran jika parkir liar di Kemang dibekingi oleh pihak-pihak tertentu. Ahok mengatakan, Pemprov DKI tetap akan mengambil alih pengelolaan parkir di kawasan itu.

"Di Jakarta ini mana ada sih yang enggak pakai uang jago? Semua ada yang jago," ujar Ahok.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com