Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianggap sebagai Pemersatu Partai-partai, Ini Kata Sandiaga

Kompas.com - 08/08/2016, 16:35 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com  - Partai politik yang tidak mendukung Gubernur petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada Pilkada 2017, Senin (8/8/2016) membentuk Koalisi Kekeluargaan.

Tujuh partai politik yakni PDI-P, Gerindra, PKS, PPP, Demokrat, PKB dan PAN, berkomitmen untuk mengusung calon alternatif yang dapat menjadikan Jakarta lebih baik.

Bakal calon gubernur dari Partai Gerindra, Sandiaga Uno, menyambut baik koalisi itu Dia sempat disebut sebagai pemersatu partai-partai dalam koalisi tersebut.

"Alhamdulillah. Saya bersyukur dan yakin partai politik akan mendengar suara rakyat yang inginkan pemimpin yang bisa tingkatkan kesejahteraan rakyat," kata Sandiaga melalui pesan singkatnya, Senin.

Sandiaga meyakini, koalisi itu sudah memiliki kesamaan persepsi ingin membuat Jakarta lebih baik. Ia berharap Koalisi Kekeluargaan juga memiliki visi misi sama sepertinya, fokus pada penciptaan lapangan kerja dan stabilitas harga.

"Saya akan fokus untuk terus menangkap aspirasi rakyat dan memastikan keputusan koalisi sudah mengakomodir suara rakyat," ujarnya.

Koalisi Kekeluargaan dibentuk oleh para dewan pimpinan daerah atau wilayah (DPD/DPW) di Jakarta.

Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPD PDI-P DKI Jakarta, Gembong Warsono, menilai, bakal calon gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, sebagai pemersatu partai politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. 

"Alat pemersatu sudah ada sekarang, Sandiaga Uno," kata Gembong Warsono kepada Kompas.com di Restoran Bunga Rampai, Menteng, Jakarta Pusat, Senin.

Sandiaga, lanjut Gembong, sudah ditawarkan ke semua partai politik oleh Gerindra. Secara personal, Sandiaga juga sudah melakukan kunjungan ke beberapa partai politik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com