Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: Tiga Juta KTP Tolak Ahok Bentuk Kegagalan Komunikasi antara Pemprov dan RT/RW

Kompas.com - 11/08/2016, 21:10 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon gubernur DKI, Sandiaga Uno, menilai tiga juta KTP penolakan terhadap Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau kerap disapa Ahok yang tengah dikumpulkan Forum RT dan RW se-DKI dikarenakan adanya kegagalan komunikasi antara Pemprov DKI dan pengurus di kalangan RT dan RW.

Sandiaga mengatakan, terlihat bahwa ada kegagalan komunikasi ketika Pemprov DKI membuat kebijakan, tetapi tidak bisa dimengerti oleh pengurus daerah yang berada di bawah karena kurangnya sosialisasi.

Salah satu kebijakan itu, menurut Sandiaga, tarkait penggunaan sistem pengaduan Qlue. Sandiaga menilai, Qlue merupakan sistem yang baik untuk memantau dan mengawasi setiap kegiatan yang ada di kelurahan. Sayang, tidak ada sosialisasi yang baik soal mengapa RT dan RW dan diwajibkan untuk menggunakan sistem tersebut.

"Ini ada kegagalan komunikasi di mana setiap kebijakan publik bahwa warganya itu enggak menangkap apa yang diinginkan pemerintah provinsi (DKI Jakarta). Sebenarnya apa yang diinginkannya (Pemprov DKI) itu bagus," ujar Sandiaga di Kelurahan Sukapura, Jakarta Utara, Kamis (11/8/2016).

Soal ancaman pemotongan insentif bagi RT dan RW jika tidak melapor melalui Qlue, menurut dia, hal itu tidak perlu dilakukan karena RT dan RW bekerja secara sukarela.

"Kalau saya punya kebijakan, dana operasional tak akan diganggu karena ini perjuangan mereka dan kegiatan sosial tanpa pamrih," ujar Sandiaga.

Sandiaga mengingatkan agar RT dan RW tidak memolitisasi gerakan tersebut.

"Makanya jangan memolitisasi, jangan dibawa ke ajang pilkada. Dan saya imbau ke teman-teman RT dan RW," ujar Sandiaga.

Sejumlah RT dan RW di DKI yang mengaku tergabung dalam forum RT dan RW tengah mengumpulkan tiga juta KTP dukungan untuk menolak Ahok.

Mereka menyatakan menolak pemimpin yang arogan, zalim, temperamental, melemahkan, dan melecehkan lembaga RT RW. Salah satu yang dipermasalahkan terkait sistem pelaporan menggunakan Qlue. (Baca: Ahok Sebut RT RW yang Kumpulkan 3 Juta Tolak Gubernur Arogan Sudah Berpolitik)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com