Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Ahok soal Video Pengurus DPD PDI-P DKI yang Serukan "Ahok Pasti Tumbang"

Kompas.com - 18/08/2016, 08:23 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku telah menonton video yang memperlihatkan beberapa kader DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) DKI Jakarta menyanyikan yel-yel "Ahok Pasti Tumbang".

Video tersebut beredar di media sosial. Mengenai video ini, Ahok menegaskan bahwa ia tak akan mencampuri urusan internal partai politik berlambang banteng moncong putih tersebut.

"Makanya nanti itu urusan DPP PDI-P-lah ya. Saya enggak tahu," kata Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (17/8/2016) malam.

(Baca juga: Menanti Kemunculan Tiga Partai yang Berbelok Menjadi Pendukung Ahok)

Di sisi lain, ia mengklaim telah mendapat restu dari Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri untuk mengikuti Pilkada DKI Jakarta 2017. 

Megawati, kata Ahok, setuju untuk kembali mengusung Ahok yang dipasangkan dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Meski demikian, Ahok menyadari masih banyak suara penolakan terhadap dirinya yang muncul dari internal PDI-P.

"Teman-teman PDI-P di bawah kan, beberapa agak keki juga sama saya, seolah-olah mereka enggak mau (dukung Ahok). Semua proses diserahkan ke DPP-lah," kata Ahok.

Sebuah video berdurasi 32 detik yang memperlihatkan kader PDI-P menyanyikan yel-yel penolakan terhadap Ahok beredar di media sosial.

Ada beberapa kader PDI-P yang terlihat dalam video tersebut, seperti anggota DPRD DKI Jakarta Merry Hotma, Sekretaris DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD PDI-P DKI Jakarta Bambang DH, dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) dari PDI-P DKI Jakarta Gembong Warsono.

Yel-yel tersebut dinyanyikan dua kali. Terdengar liriknya menginginkan Ahok kalah dalam pilkada.

 

"Bersatu padu untuk menang, gotong royong untuk menang, berjuanglah untuk menang, Ahok pasti tumbang".

"Bersatu padu untuk menang, gotong royong untuk menang, berjuanglah untuk menang, Ahok tunggang langgang," demikian lirik yel-yel tersebut.

Video tersebut diambil di DPC PDI-P Jakarta Selatan pada Sabtu (13/8/2016). Terkait video ini, Prasetio terus menghindari wartawan.

Ia meminta wartawan untuk tak lagi mengungkit soal video "Ahok tumbang" tersebut. (Baca juga: Kata Prasetio soal Video "Ahok Tumbang" yang Beredar Melalui Medsos)

Adapun DPD PDI-P DKI Jakarta bergabung dengan "Koalisi Kekeluargaan" bersama enam partai politik lainnya.

Mereka sepakat untuk tidak mengusung Ahok kembali pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

DPD PDI-P DKI Jakarta sebelumnya telah melaksanakan penjaringan bakal calon gubernur. Hasil penjaringan tersebut telah diserahkan kepada DPP PDI-P.

Sementara itu, Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan partainya memprioritaskan untuk kembali mengusung petahana pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Kompas TV Anak Cabang PDI-P Dukung Djarot DKI 1
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com