Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Ungkap Berbagai Kebobrokan Masa Lalu di PD Pasar Jaya

Kompas.com - 24/08/2016, 11:36 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkap kebobrokan PD Pasar Jaya yang tak bisa membuat pasar-pasar di Jakarta menjadi maju. Menurut dia, PD Pasar Jaya masa lalu menerapkan sistem sewa kios langsung Rp 20 tahun di muka.

Kebobrokan itulah yang membuat pasar-pasar milik PD Pasar Jaya sulit berkembang dan memiliki keterkaitan dengan banyaknya pedagang kaki lima (PKL) yang enggan berdagang di pasar milik PD Pasar Jaya.

"Sewa di Pasar Jaya sebenarnya Rp 500 per hari. Mungkin karena untungnya kecil, jadi kerja sama sama swasta bayar 20 tahun di muka," kata Ahok saat meresmikan kantor pusat PD Pasar Jaya di Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (24/8/2016).

Ahok mengatakan, kewajiban membayar sewa 20 tahun di muka ini yang membuat PKL ataupun pedagang tradisional lainnya tak mampu untuk membayar sewa. Akibatnya, mereka tetap berjualan di trotoar.

Menurut Ahok, ketidakmampuan para pedagang ini justru dimanfaatkan para direksi untuk mengeruk keuntungan pribadi.

"Makanya oknum direksi Pasar Jaya kaya raya. Saya belum pernah lihat mantan direksi sama manajer Pasar Jaya yang miskin. Kalau enggak, sudah lama Jakarta beres," ujar Ahok.

Ahok mengatakan, situasi diperparah dengan adanya pejabat yang menguasai sampai 10 unit kios. Penguasaan dilakukan dengan mengatasnamakan kios dengan nama orang lain.

Menurut Ahok, para pejabat yang menguasai kios tidak punya kesadaran untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung. Karena begitu dagangan di kios yang disewakannya tidak laku, maka kios digunakan sebagai gudang.

"Kalau dalam satu lantai ada banyak yang jadi gudang, ada enggak yang mau belanja. Enggak mau," kata Ahok.

Ahok menyatakan, situasi itulah yang membuatnya selalu menugaskan direksi PD Pasar Jaya yang baru dilantik untuk melakukan pembenahan internal. Namun, permintaan itu rupanya tidak bisa direalisasikan dengan mulus.

Penyebabnya, kata Ahok, banyak manajer di Pasar Jaya adalah mantan preman. Situasi itu yang membuat direksi enggan mengambil tindakan.

Menurut Ahok, kondisi itu yang kemudian membuatnya sadar harus memilih orang yang berani secara nyali untuk memimpin PD Pasar Jaya. Orang itu adalah Dirut PD Pasar Jaya yang ada saat ini, Arief Nasrudin.

"Enggak perlu terlalu pintar. Gubernur juga enggak pintar. Yang penting otot bagus. Otot nyali, otot tangan supaya siap untuk berantem. Yang nantang pecat-pecatin aja."

"Katanya banyak mantan preman jadi manajer di Padar Jaya. Tapi kalau masih satu lawan satu, ayo kalau mau duel sama saya," kata Ahok.

Kompas TV Pasar Tanah Abang "Goes Online"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com