JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga kepala keluarga (KK) di RT 09/04 Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, mulai membereskan barang-barangnya untuk pindah ke Rusunawa Marunda, Jakarta Utara.
Mereka dengan suka rela meninggalkan rumahnya yang berada di pinggir rel kereta api itu. Sebelumnya, 6 KK bersedia direlokasi ke Rusunawa Marunda.
Sebagian besar warga Rawajati menolak untuk direlokasi dengan alasan puluhan tahun mereka tinggal di kawasan tersebut.
(Baca juga: Ahok Bangga Pakai Baju Rancangan Penghuni Rusun Marunda)
Dengan menggunakan sebuah mobil bak terbuka, warga Rawajati memindahkan barang-barang mereka, seperti lemari dan kasur.
Sejumlah PPSU tampak sibuk membantu warga mengangkut perabotan mulai dari Rawajati hingga setibanya di Rusun Marunda.
Lurah Rawajati Rudi Budianto yang mengantar langsung kepindahan ketiga warganya dengan menggunakan kendaraan operasional PPSU mengatakan, baru ada 6 KK yang mau direlokasi.
Ketiga keluarga yang pindah gelombang pertama adalah keluarga Ir Mulak Sihotang yang menempati Blok C4-206, keluarga Roni Rosmiati di C5-514, dan keluarga Muslim dengan penempatan di Blok A-418.
"Dari 60 keluarga yang akan direlokasi ke Rusun Marunda, sudah 6 keluarga yang mengambil undian dan bersedia diboyong ke lokasi baru," kata Rudi, Selasa (30/8/2016).
Permukiman Rawajati yang menempati lahan negara di bantaran rel kereta api itu akan ditertibkan pada 1 September.
(Baca juga: Jelang Waktu Relokasi, Baru 5 KK Rawajati Mendaftar ke Rusun Marunda)
Sedikitnya, 400 petugas gabungan akan dikerahkan untuk merefungsikan kawasan tersebut sebagai ruang terbuka hijau (RTH).
Sementara itu, Muslim, mengaku rela pindah ke Rusunawa Marunda karena ingin menata hidupnya agar lebih baik.
Ia khawatir tidak mendapatkan unit rusun yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Saya dan keluarga sudah sepakat untuk menata hidup baru di Rusun Marunda. Semoga betah dan meraih kehidupan yang lebih baik," kata Muslim yang mendapat unit di Blok A-418, Selasa.
(Bintang Pradewo)