Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Pokoknya, kalau Kamu Mau Berobat di Puskesmas, Kami Tanggung Saja Deh

Kompas.com - 01/09/2016, 16:14 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnam menegaskan bahwa semua warga Jakarta harus memiliki jaminan kesehatan seperti produk dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Untuk mewujudkan hal tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU).

"Kami enggak ingin satu penduduk pun yang enggak ada jaminan (kesehatan)," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (1/9/2016).

(Baca juga: Polisi Masih Selidiki Kasus Kartu BPJS Palsu di Jakarta Utara)

Ahok mengatakan, Pemprov DKI bisa mendata siapa saja warga yang belum memiliki BPJS Kesehatan.

Caranya dengan mencocokkan data e-KTP yang dimiliki Pemprov DKI dan data BPJS.

Secara bertahap, Pemprov DKI akan mengajak semua warga untuk mengurus BPJS Kesehatannya.

Ahok mengatakan, Pemprov DKI akan berupaya untuk menanggung iuran BPJS warga miskin.

Jika ada warga yang tidak keberatan menerima perawatan kelas 3 di rumah sakit, kata Ahok, Pemprov DKI akan langsung membiayainya.

"Pokoknya, intinya, kalau mau diterjemahkan bahasa kasar, kamu mau berobat di puskesmas dan di-opname di kelas tiga, kami tanggung saja deh, tidak usah ribut kita," ujar dia.

Ahok mengatakan, saat ini baru 70 persen warga DKI Jakarta yang memiliki BPJS Kesehatan. Ahok ingin membuatnya menjadi 100 persen.

Ia juga menginginkan warga DKI Jakarta yang merupakan kelas menengah ke atas untuk menjadi anggota BPJS.

Sebab, menurut dia, konsep jaminan kesehatan seperti BPJS ini adalah gotong royong.

Dengan demikian, semua warga, dari miskin hingga kaya, harus mengikuti program tersebut.

"Orang Jakarta kan banyak orang kaya, tapi kita pengin, kamu orang kaya pun harus ikut (BPJS) dong. Namanya juga urunan, gotong royong, nah itu kita mau atur," ujar Ahok.

(Baca juga: 28 Peserta BPJS Kesehatan di Koja Dinyatakan Palsu)

Sementara itu, Direktur Umum BPJS Fahmi Idris mengatakan, apa yang disampaikan Ahok merupakan tujuan dari kerjasama antara Pemprov DKI dan BPJS Kesehatan.

Fahmi mengatakan, Provinsi DKI Jakarta akan menjadi provinsi percontohan yang semua warganya terlindungi fasilitas dari BPJS Kesehatan.

Bagi warga DKI yang mampu, bisa membayar iurannya sendiri. Jika tidak, bisa dibiayai oleh pemerintah.

"Poinnya kita sepakat bahwa DKI Jakarta ini menjadi provinsi sehat semesta. Semuanya punya jaminan kesehatan, siapa pun itu," ujar Fahmi.

Kompas TV Ahok Akan Pecat Oknum Calo Kamar Pasien BPJS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Megapolitan
Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Megapolitan
Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Megapolitan
Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com