Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intimidasi Ojek terhadap "Online" Masih Terjadi di Stasiun Kebayoran

Kompas.com - 08/09/2016, 18:44 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Meski sudah lama tak terdengar adanya bentrokan antara ojek pangkalan dan ojek online, intimidasi masih terjadi di Stasiun Kebayoran.

Kamis (8/9/2016) sore, seorang pengemudi ojek online berhenti di depan Stasiun Kebayoran untuk menjemput penumpangnya. Namun, baru sempat menyapa sang penumpang, seorang pengojek pangkalan menghampiri dan mencabut kunci motor milik pengojek online.

"Lu liat ye, di sini ojek pangkalan, lu hargain dong, kita sepi nih dari pagi belum dapet," kata pengojek pangkalan itu.

Pengemudi ojek online kemudian meminta maaf dan berjanji akan segera pergi. Gerombolan ojek pangkalan lainnya kemudian bergabung mengelilingi dan memarahi pengemudi ojek online itu.

Sambil gemetaran, pengemudi online pun minta kepada penumpangnya agar perjalanan dibatalkan saja. Ketika kunci dikembalikan, ia pun segera pergi.

Para pengojek pangkalan lantas menggerutu sendiri dan mengeluhkan ketidakadilan karena keberadaan ojek online. Menurut mereka, ojek online tidak sepatutnya mengambil penumpang di wilayah mereka sebab itu akan mematikan sumber penghidupan mereka.

"Dari tarif aja sudah jauh banget bedanya, kalau gitu gimana kita mau cari makan nih, kurang ajar," kata salah satu di antara mereka.

Taty, seorang penjual mi ayam di depan stasiun, menuturkan bahwa intimidasi semacam itu selalu terjadi setahun terakhir. Taty menjadi saksi ketika para pengojek online dicabut kunci motornya, diusir, dimaki, hingga dikemplang.

"Biasa begitu, mereka enggak terima kalau ada ojek online di sini," katanya kepada Kompas.com.

Menurut pantauan Kompas.com, para ojek online ini mangkal persis di akses keluar masuk stasiun, mengambil hampir setengah ruas jalan. Mereka selalu semangat menawarkan jasa kepada penumpang yang baru turun dari kereta.

Lalu bagaimana caranya memesan ojek online di Stasiun Kebayoran?

Ojek online tetap bisa dipesan, tetapi tidak persis di depan stasiun atau di Jalan Mesjid Al Huda. Penumpang harus jalan sekitar 300 meter ke Jalan Kramat atau ke arah Pakubuwono.

"Biasanya kalau yang pesan ojek online bilangnya tunggu di bengkel, itu di jalan situ," kata Taty menunjuk ke arah Jalan Kramat.

Kompas TV Pengemudi Ojek Online Bentrok dengan Warga
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Megapolitan
KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

Megapolitan
Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Megapolitan
Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Megapolitan
Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Megapolitan
Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Megapolitan
Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Megapolitan
Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Megapolitan
Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Megapolitan
Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com