Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Disarankan untuk Kerja, Jangan Sibuk Kritik Sepak Terjang Lawan Politiknya

Kompas.com - 16/09/2016, 14:33 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, mengkritik sikap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok terkait pendapatnya tentang lawan politik yang bersifat pribadi.

Pendapat Ahok antara lain kepada Sandiaga Uno dan Yusril Ihza Mahendra. Kepada Sandiaga Uno, Ahok meminta Sandiaga tidak usah banyak bicara karena belum pernah menjadi pejabat pemerintah.

Sementara kepada Yusril, Ahok menyebut bahwa pakar hukum tata negara itu merupakan pengacara dari seseorang yang sudah dianggap salah.

Yunarto mengakui gaya komunikasi Ahok selama ini low context, reaktif dan konfliktual. Gaya itu terlihat dari beberapa persoalan dengan DPRD DKI Jakarta dan lainnya.

"Saya harus kritisi keras. Seorang incumbent, tingkat elektabilitasnya tinggi bukan karena komunikasi, tapi kinerja," kata Yunarto saat dihubungi Kompas.com di Jakarta, Jumat (16/9/2016).

Saat ini, tingkat kepuasan terhadap kinerja Ahok diakui cukup tinggi dan mencapai 70 persen. Namun, ekektabilitas Ahok cenderung bersifat statis. Elektabilitas Ahok berkisar di angka 40 pesen hingga 50 persen.

Menurut Yunarto ada beberapa sebab tidak linearnya antara elektabilitas Ahok dengan tingkat kinerja. Selain karena politik identitas, juga karena argumen terhadap lawan politik Ahok.

"Seringkali jadi bumerang untuk Ahok. Perlu diketahui, kelemahan Ahok seringkali tempramen terhadap lawan politik," ucap Yunarto.

Padahal, kata Yunarto, kalau Ahok diam dan tetap bekerja sesuai kepuasan publik, sudah komposisi pas. Sikap Ahok yang kian memberikan pendapat tentang latar belakang pribadi lawan politiknya dinilai membuat Ahok menjadi calon gubernur biasa, bukan petahan.

Untuk itu, Yunarto menyarankan, gaya komunikasi Ahok sejalan dengan kinerja. Ahok diminta fokus dengan pola pikir selama ini.

"Fokus bicara pekerjaan, bukan sepak terjang lawan. Itu tak akan tambah prestasi incumbent," ucap Yunarto.

Kompas TV Ahok: Saya Pilih Maia Estianty, Oke Juga Tuh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Megapolitan
Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan 'Online'

Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan "Online"

Megapolitan
Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Megapolitan
'Debt Collector' Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan 'Maling'

"Debt Collector" Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan "Maling"

Megapolitan
Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Megapolitan
Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Megapolitan
Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Megapolitan
Bocah di Bekasi Hanyut Terbawa Arus Selokan Saat Bermain Banjir

Bocah di Bekasi Hanyut Terbawa Arus Selokan Saat Bermain Banjir

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat LPS Monas Half Marathon 2024

Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat LPS Monas Half Marathon 2024

Megapolitan
Dua Lansia di Bogor Ditangkap karena Cabuli Tiga Anak, Sempat Diinterogasi Ibu Korban

Dua Lansia di Bogor Ditangkap karena Cabuli Tiga Anak, Sempat Diinterogasi Ibu Korban

Megapolitan
Siasat Kakak Beradik Rekrut Puluhan Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Siasat Kakak Beradik Rekrut Puluhan Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK | Akrabnya Gibran dan Heru Budi Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut

[POPULER JABODETABEK] Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK | Akrabnya Gibran dan Heru Budi Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com