Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Senang Punya Bukti Tak Manfaatkan RT/RW untuk Jadi Gubernur Lagi

Kompas.com - 19/09/2016, 11:22 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama seolah tidak mau ambil pusing dengan kegiatan Forum RT/RW yang berupaya agar dia tidak menjadi gubernur DKI lagi. Basuki, atau Ahok, mengatakan, dia sebetulnya malah senang dengan adanya Forum RT/RW.

"Justru saya sangat senang. Ini membuktikan bahwa saya tidak memanfaatkan RT/RW untuk jadi gubernur," ujar Ahok di Lapangan Eks Irti Monas, Jakarta Pusat, Senin (19/9/2016).

Ahok mengatakan, sebelumnya tidak pernah ada perangkat pemerintahan yang menentang pemerintah seperti ini. Forum RT/RW bahkan menentang Ahok secara pribadi sebagai gubernur mereka.

Menurut Ahok, ini justru membuktikan bahwa dia tidak pernah memanfaatkan RT dan RW untuk memenangkan dia kembali dalam Pilkada DKI 2017. Dia pun berani mengambil tindakan jika ada RT/RW yang melakukan pelanggaran.

"Saya senang, makanya saya berani usir-usirin. Berhenti aja lu," ujar Ahok.

Selain itu, Ahok juga berpendapat, tidak semua RT dan RW yang menolaknya di Jakarta. Masih ada juga RT dan RW yang memberi dukungan kepadanya.

Forum RT/RW merupakan kelompok RT dan RW di Jakarta yang menentang salah satu kebijakan Ahok mengenai Qlue. Masalah ini meluas ketika Forum RT/RW mulai menyerukan ketidakinginan mereka agar Ahok jadi gubernur lagi.

Mereka mulai melakukan aksi-aksi unjuk rasa di Balai Kota dan di tempat lain untuk menyerukan itu. Mereka juga pernah melakukan aksi penolakan ketika Ahok mendatangi wilayah tertentu.

Kemarin, mereka menggelar rapat akbar dengan agenda "Memilih Pemimpin Santun dan Pro Rakyat" di Jakarta Utara. Sejumlah tokoh politik seperti Politisi Senior PAN Amien Rais dan Wakil Ketua DPRD M Taufik hadir di sana. Selain itu, beberapa tokoh FPI dan Aliansi Masyarakat Jakarta Utara juga hadir.

 

Kompas TV HTI Unjuk Rasa Tolak Kebijakan Ahok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com