Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agus Yudhoyono dan Anggapan Remeh terhadap Dirinya...

Kompas.com - 10/10/2016, 09:39 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono, tampak santai menanggapi isu miring soal pencalonan dirinya pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Agus menyadari, sejumlah pihak menganggapnya remeh.

Untuk Pilkada DKI Jakarta 2017, putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono ini berpasangan dengan Deputi Gubernur Bidang Budaya dan Pariwisata DKI Jakarta Sylvia Murni.

Keduanya didukung oleh Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Amanat Nasional (PAN).

(Baca juga: Kata Agus Saat Ditanya Keyakinannya Menghadapi Dua Calon Lain )

Agus menuturkan, anggapan remeh terhadap dirinya itu setidaknya muncul berdasarkan hasil beberapa survei terakhir.

Dalam survei itu, elektabilitas Agus-Sylvi berada di posisi terakhir, atau di bawah dua pasangan calon lainnya, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Salah satunya adalah hasil survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pada 26-30 September 2016. Berdasarkan hasil survei ini, ada 19,3 persen yang memilih Agus-Sylviana.

(Baca juga: Survei LSI: Ahok-Djarot Masih Unggul dari Anies-Sandi dan Agus-Sylvi, tetapi...)

Para responden diajukan pertayaan mengenai siapa pasangan calon yang akan dipilih apabila pilkada digelar saat survei berlangsung.

Hasilnya, pasangan yang paling banyak dipilih adalah Ahok-Djarot dengan 31,4 persen, disusul Anies-Sandiaga 21,1 persen, kemudian Agus-Sylvi.

Kendati demikian, Agus menyatakan bahwa survei itu dijadikannya sebagai data awal.

Sebab, survei itu merupakan ukuran pertama setelah Agus-Sylvi resmi mendaftar ke KPU Provinsi DKI Jakarta.

"Biarkan orang meremehkan, menganggap kita enteng, kuda hitam, kita underdog. Tapi itu pacu kita untuk berbuat terbaik," kata Agus di depan pendukungnya, IS Plaza, Jakarta Timur, Jumat (7/10/2016).

Bahkan, Agus tak permasalahkan dianggap sebagai "anak ingusan". Ia menerima anggapan tersebut.

(Baca juga: Agus Yudhoyono Tak Masalah Dianggap "Anak Ingusan")

Ia pun menjadikan anggapan remeh pihak lainnya ini sebagai pemacu semangat dalam mengejar ketertinggalan.

Bahkan, ia menyampaikan ke tim pemenangannya agar bermental kuda hitam.

"Mari kita bermental kuda hitam, (menjadi) underdog. Saya nyaman dengan itu. Karena semakin kita tidak dianggap, justru kita harus semakin berbuat, dan semangat untuk bisa mencapai hal-hal yang baik," ujar Agus.

Kompas TV Agus Yudhoyono: Kontrak Politik Itu Untuk Semua Warga

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com