Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNN Selidiki Penemuan 49.000 Ekstasi "Tak Bertuan" dari Jerman

Kompas.com - 13/10/2016, 11:41 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) menyelidiki temuan paket makanan ringan berisi narkoba jenis ekstasi yang ditemukan di kantor pos di Jakarta Barat.

Paket berisi lebih dari 49.447 ekstasi itu berasal dari Jerman. Kepala BNN Komisaris Jenderal Budi Waseso mengatakan, kasus ini diungkap BNN bersama Bea Cukai Pasar Baru pada Agustus 2016.

Tidak ada yang mengambil paket tersebut. Sesuai prosedur, petugas kantor pos di Jakarta Barat menyerahkan paket itu kepada Bea Cukai.

(Baca juga: KPU Gandeng BNN Pastikan Pilkada Bebas Narkoba)

Pihak Bea Cukai kemudian melaporkannya ke BNN. Setelah diperiksa, paket camilan itu ternyata berisi narkoba.

Waseso menduga, pelaku yang menerima paket asal Jerman itu takut untuk mengambil paket tersebut.

"Yang bakal terima sudah tahu, cuma enggak berani ambil," kata pria yang dikenal dengan nama Buwas ini di kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (13/10/2016).

Untuk mengembangkan kasus itu, BNN melakukan controlled delivery atau sistem pengawasan terselubung ke alamat tujuan bersama dengan petugas kantor pos pada bulan berikutnya.

"Setelah dilakukan konfirmasi berupa surat panggilan kepada penerima, ternyata alamat yang tertera dalam paket tersebut fiktif," ujar Buwas.

Ekstasi asal Jerman itu berbentuk persegi, atau berbeda dengan ekstasi pada umumnya yang berbentuk bulat. Terdapat kode YXL pada pil ekstasi itu.

Buwas meyakini, ada bandar besar yang hendak menerima ekstasi tersebut. "Ini sedang kita kembangkan. Kita telusuri siapa penerimanya," ujar Buwas.

(Baca juga: BNN Sita Aset Rp 25,9 Miliar Terkait Kasus Pencucian Uang Peredaran Narkoba)

Selain itu, BNN berkoordinasi dengan Kedutaan Indonesia di Jerman. Hal itu untuk mengungkap siapa pengirim paket camilan misterius berisi ekstasi tersebut.

Ekstasi itu kemudian disita BNN dan akan diajukan ke pengadilan untuk dimusnahkan.

Kompas TV Polisi Bekuk Pemilik 14 Ribu Butir Ekstasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com