Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gondola yang Jatuh di Intiland Tower Belum Pernah Digunakan Sebelumnya

Kompas.com - 26/10/2016, 13:16 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Manejemen PT Intiland Development Tbk, pemilik gedung perkantoran Intiland Tower masih menunggu konfirmasi dari pihak kontraktor, PT Hitacindo terkait tewasnya seorang pekerja akibat terjatuh dari sebuah gondola dari lantai 23 Intiland Tower.

Pekerja yang tewas tersebut merupakan pekerja dari PT Hitacindo yang ditunjuk PT Intiland untuk memperbaiki gondola tersebut. Corporate Public Relation PT Intiland Development Tbk Prananda Herdiawan menjelaskan, pihaknya belum bisa memutuskan bahwa PT Intiland yang bertanggung jawab karena masih menunggu konfirmasi dari PT Hitacindo.

"Belum sampai di situ (pertanggungjawaban), yang pasti sekarang bagaimana korban ditangani dengan baik," ujar Prananda di Intiland Tower, Jakarta Pusat, Rabu (26/10/2016).

Gondola itu, kata Prananda dibeli oleh Intiland setahun yang lalu. Sejak dibeli, Prananda mengaku gondola itu tidak pernah digunakan. Untuk itu, pihaknya memanggil PT Hitacindo untuk mencek kondisi gondola untuk dipergunakan di gedung tersebut.

"Seminggu yang lalu sudah diperbaiki, saat ini sedang dites perdana setelah perbaikan. Gondola tahan untuk beberapa orang, sejak awal dalam kondisi baik," ujar Prananda. (Baca: Seorang Pekerja Tewas Terkena Gondola yang Jatuh di Intiland Tower)

Seorang pekerja tewas terjatuh dari gondola di Intiland Tower. Kejadian itu terjadi pukul 11.15 WIB. Saat ini petugas kepolisian dari tim identifikasi Polres Jakarta Pusat masih mengidentifikasi jasad tersebut.

Kompas TV Gondola Jatuh Dari Ketinggian 30 Meter
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com