Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komentar Anies soal Pemprov DKI yang Batalkan Rehabilitasi 45 Gedung Sekolah

Kompas.com - 26/10/2016, 14:28 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyatakan bahwa akses bersekolah di DKI mudah, tetapi fasilitasnya masih perlu ditingkatkan.

Anies menanggapi langkah Pemprov DKI Jakarta yang membatalkan rehabilitasi 45 dari 83 gedung sekolah pada 2016.

"Di sini diperlukan kepemimpinan yang bisa bicara dengan semua pihak. Program pembangunan selalu ada tantangan ketika kami di Kementerian Pendidikan, pihak tidak setuju, tidak jalan, di situ pentingnya berkomunikasi, bisa berdialog, bisa meyakinkan," kata Anies di SD IT Insan Mandiri, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (26/10/2016).

(Baca juga; DPRD Minta Perbaikan 45 Gedung Sekolah Jadi Prioritas APBD DKI 2017)

Menurut Anies, tugas pemimpin sejatinya adalah berdialog dengan para pemangku kepentingan agar program-program yang direncanakan bisa berjalan baik.

Anies mengatakan, pembangunan itu bukanlah suatu program yang diimplementasikan seperti dengan buku petunjuk. Ada proses dialog di dalamnya.

Oleh karena itu, lanjut Anies, program yang baik harus didukung dengan pemimpin yang bisa berkomunikasi.

"Kalau pendekatan yang dipakai zero sum, supaya saya menang anda harus kalah, akhirnya banyak yang mangkrak," kata Anies.

Pemprov DKI sebenarnya sudah menganggarkan rehabilitasi 83 sekolah pada anggaran 2016.

Sebanyak Rp 450 miliar anggaran itu sudah terpakai, sedangkan sisanya sebanyak Rp 571 miliar dikembalikan untuk menutup defisit keuangan di Pemprov DKI.

(Baca juga: Kadis Pendidikan Bantah Ada Permainan di Balik Gagalnya Perbaikan 45 Gedung Sekolah)

Sebanyak 45 dari 83 gedung sekolah batal direhabilitasi setelah pengerjaannya diperkirakan tak akan selesai sesuai target karena kesulitan akses.

Salah satunya adalah SMPN 164 Jakarta di Kebayoran Lama.

Pembangunan sekolah itu sempat disorot Ombudsman karena ada angkatan yang tak pernah belajar di gedung itu dan harus menumpang hingga lulus.

Kompas TV Dana KJP Hanya Bisa Bertransaksi Lewat Kartu Debet
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com