Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Agus dan Anies Dinilai Tak Lebih Baik dari Petahana

Kompas.com - 02/11/2016, 06:29 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua calon gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono dan Anies Baswedan, dinilai tidak memiliki program yang lebih baik dari petahana.

Karena hampir semua program yang dipaparkan keduanya dianggap merupakan program yang sudah dijalankan gubernur petahana, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Pendapat itu dilontarkan peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsuddin Haris. Ia melihat kalaupun ada program yang berbeda dengan program pemerintahan Ahok, tidak ada jaminan program tersebut lebih baik.

"Saya melihat mereka tidak memiliki visi yang lebih baik dari petahana. Kalau mereka memiliki visi yang baik, harusnya bisa memberikan program alternatif," kata Haris, saat dihubungi, Selasa (1/11/2016).

(Baca: Anies Ingin Ciptakan Layanan Mobil Keliling untuk Penyandang Disabilitas)

Haris mencontohkan program mobil keliling layanan administrasi bagi penyandang disabilitas yang dijanjikan Anies. Ia memandang program tersebut sebenarnya hanya merupakan perubahan istilah dari dari layanan Antar Jemput Izin Bermotor atau AJIB yang kini dijalankan Ahok.

Sementara untuk Agus, Haris mencontohkan adanya rencana untuk menghidupkan kembali program Bantuan Langsung Tunai (BLT). Ia melihat program ini tidak lebih baik dari berbagai program penyaluran bantuan non tunai Pemerintah Provinsi DKI, seperti kredit tanpa agunan untuk pengusaha UMKM ataupun bantuan dana pendidikan program Kartu Jakarta Pintar.

"Kita kan sudah sama-sama tahu kalau BLT lebih banyak dikritik karena antrian pembagiannya sering menimbulkan korban,"  ujar Haris.

(Baca: Jadi Program Prioritas Agus, Kenapa BLT Bersifat Sementara?)

Kompas TV 3 Pasangan Cagub-Cawagub DKI Serukan Kampanye Damai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Megapolitan
Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Megapolitan
Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Megapolitan
Larangan 'Study Tour' ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Larangan "Study Tour" ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Megapolitan
Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati 'Pak Ogah' hingga Oknum Polisi

Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati "Pak Ogah" hingga Oknum Polisi

Megapolitan
Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Megapolitan
Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang 'Random'

Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang "Random"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com