Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panwaslu Jakut Temukan Indikasi Pelanggaran yang Dilakukan Relawan Anies-Sandiaga

Kompas.com - 01/11/2016, 19:02 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Jakarta Utara Ahmad Halim mengatakan, pihaknya menemukan pelanggaran yang dilakukan relawan pendukung pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur DKI, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, saat mereka mengadakan kampanye di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (30/10/2016).

Berdasarkan informasi yang diterima Halim dari anggotanya, relawan yang mengadakan acara tersebut tidak terdaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU).

(Baca juga: Relawan Cagub-Cawagub DKI Wajib Didaftarkan ke KPUD)

Pelanggaran lainnya, kata Halim, banyak anak yang hadir dalam kegiatan kampanye tersebut.

Padahal, berdasarkan aturan tentang pilkada, anak-anak tak boleh diikutsertakan dalam kegiatan kampanye.

"Iya, di Kelapa Gading Timur, yang datang Anies dan relawan tersebut tidak terdaftar (di KPU)," ujar Halim kepada Kompas.com di Jakarta Pusat, Selasa (1/11/2016).

Ia juga menyampaikan, pasangan calon yang mengikutsertakan anak-anak saat kampanye terancam dijerat Undang-Undang Perlindungan Anak.

(Baca juga: Tiga Petugas dari Bawaslu Awasi Kampanye Anies di Jakarta Utara)

Saat ini, pelanggaran tersebut tengah didalami oleh Panwaslu Jakarta Utara. Pihaknya tengah memeriksa anggota Panwaslu yang melihat kejadian tersebut.

Panwaslu juga akan memanggil panitia penyelenggara kegiatan tersebut.

"Sekarang sudah tahap proses penindakan. Pertama, kami panggil saksi dari Panwaslu dan nanti akan kami panggil panitia penyelenggara. Katanya hari ini mau dipanggil (panitia penyelenggara)," ujar Halim.

Kompas TV Janji Anies Baswedan kepada Pedagang Pasar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com