Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Manakah yang Menghadang Djarot di Pasar Baru?

Kompas.com - 14/11/2016, 14:36 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kunjungan kampanye calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor dua, Djarot Saiful Hidayat, di permukiman warga di kawasan Karanganyar, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Senin (14/11/2016) pagi, diwarnai aksi penghadangan massa.

Massa penghadang menghubungkan aksinya dengan kasus penistaan agama yang diduga dilakukan calon gubernur yang menjadi pasangan Djarot, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Saat penghadangan terjadi, Kompas.com sempat menanyakan salah seorang pria warga setempat mengenai orang-orang yang terlibat penghadangan. Pria yang menolak menyebutkan namanya itu mengaku mengenal sebagian warga yang terlibat penolakan.

"Kenal, beberapa orang sini juga," ujar dia.

Namun, ia tak dapat memastikan apakah semua penghadang adalah warga setempat. Selain mengaku tidak mengenal semua tetangganya, pria tersebut juga melihat massa penghadang jumlahnya cukup banyak.

"Banyak. Enggak hafal kalau (lihat) satu (per) satu," ujar dia.

Massa yang menghadang Djarot terpantau memang cukup banyak. Kemungkinan ada puluhan orang. Namun, penghadangan hanya terjadi di Jalan F. Sebelum dan setelah melintas di lokasi tersebut, kunjungan Djarot praktis tak menemui gangguan apa pun.

Setiap warga yang ditemuinya tampak menyambut antusias pria asal Blitar itu. Beberapa dari mereka bahkan ada yang mengajak berfoto bersama, tak terkecuali warga di Jalan D.

Jalan D adalah lokasi yang dikunjungi Djarot setelah adanya penolakan. Di lokasi tersebut, Djarot bahkan sempat berfoto bersama petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) setempat.

Seperti biasanya, Djarot selalu mengajak dialog dan menanyakan keluhan setiap warga yang ditemuinya.

Djarot meyakini warga yang menghadangnya di Jalan F itu bukan warga setempat. Keyakinannya itu didasarkan pada adanya salah seorang penghadang yang tidak bisa menyebutkan alamat dan menunjukkan tempat tinggalnya.

Saat penghadangan, Djarot terpantau sempat berdebat dengan salah seorang yang mengaku bernama Aris. Kepada pria itu, Djarot memintanya menyebutkan alamat dan menunjukkan tempat tinggalnya. Namun, bukannya memenuhi permintaan Djarot, Aris justru kabur.

"Jadi ngaco aja itu. Bukan warga situ kok," ucap mantan Wali Kota Blitar ini.

Kompas TV Usai Liburan, Cawagub Djarot Kembali Berkampanye

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com