Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Kritik Prosedur Pembuatan Kartu BPJS Kesehatan yang Berdasarkan KTP

Kompas.com - 18/11/2016, 07:36 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta nomor dua, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengkritik prosedur pembuatan kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Penyebabnya, karena pembuatan kartu harus dilakukan di daerah sesuai KTP orang yang mengajukan.

Menurut Ahok, kondisi itu membuat banyak warga yang belum lama merantau kesulitan untuk mendapatkan kartu tersebut. Situasi itu banyak ditemuinya saat melakukan kunjungan kampanye ke permukiman warga, tak terkecuali saat ke Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (17/11/2016).

"Tadi kita ketemu banyak orang dari Jawa datang, dagang, berhasil, mampu sewa rumah, tapi KTP masih di luar. Dia urus BPJS masalah karena dipaksa ngurusnya di luar kota," kata Ahok saat ditemui usai blusukannya itu.

Ahok berpendapat seharusnya pengurusan kartu BPJS Kesehatan dapat dilakukan di manapun. Tidak harus dilakukan di daerah sesuai KTP orang yang mengajukan.

"Kalau saya berdomisili di Belitung, KTP Jakarta ya saya daftar di Belitung. Kalau saya kerja di Belitung, mesti balik (ke Jakarta) kan enggak lucu," ujar Ahok. (Baca: Ahok Minta Lurah Data Warganya untuk Ikut BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan)

Ahok berjanji akan segera menyampaikan usulannya itu ke pihak BPJS. Ia menyatakan mendapatkan jaminan sosial merupakan hak semua warga negara yang tidak boleh dihambat, termasuk dalam urusan administrasi.

"Bayangin aja ada yang dagang susu yoghurt itu, suami kerja sopir setengah hari punya anak 2-3, sakit, enggak ada BPJS. Kenapa? Karena dia baru satu 1,5 tahun ada di Jakarta. Nah ini kita mesti kasih tahu ke BPJS," kata Ahok.

Kompas TV BPJS Masih Defisit Hingga Rp 7 Triliun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com