Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Janji Tingkatkan Keamanan Permukiman di Pinggir Rel

Kompas.com - 18/11/2016, 20:16 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menegaskan setiap permukiman warga harus memperhitungkan faktor keamanan dan keselamatan.

Hal itu dia ungkapkan ketika kampanye di permukiman pinggir rel yang berada di RW 04 Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara, Jumat (18/11/2016).

"Nomor satu adalah keselamatan. Karena, bagaimanapun juga, kalau permukiman terlalu dekat dengan rel kereta api, potensi-potensi risiko akan tinggi. Jadi kita harus tegas menegakkan keamanan, keselamatan warga. Proses (penataan) harus dilakukan dengan baik dan manusiawi, karena sebagian besar dari mereka sudah tinggal di sini puluhan tahun. Bukan mereka baru tinggal," kata Anies.

(Baca: Anies Puji Pertemuan Jokowi dengan Prabowo)

Menurut dia, ada beberapa cara menata permukiman yang sudah cukup lama dihuni warga, salah satunya dengan melakukan upaya legalisasi.

Namun, jika tempat tinggal yang dimaksud memiliki risiko tinggi, seperti di dekat rel kereta api atau di bantaran sungai, maka kemungkinan yang paling baik adalah dipindahkan atau relokasi.

"Karena itu pendekatan yang harus kami lakukan, menawarkan mereka untuk pindah tetapi mendapatkan tempat baru yang memungkinkan mereka untuk hidup juga. Saya melihat nomor satu adalah keselamatan, keamanan, memastikan hidup mereka tidak terbengkalai karena dilakukan pemindahan-pemindahan," tutur Anies.

(Baca: Relawan Anies-Sandi Rumuskan 3 Harapan Pokok Warga)

Adapun selama Anies berkampanye di sana, sebagian besar warga berharap supaya tidak ada penggusuran. Menanggapi permintaan itu, Anies menjanjikan jika dirinya menjadi gubernur maka penataan akan ditempuh dengan cara-cara yang baik, tidak memaksa warga untuk pindah ke tempat yang belum tentu dapat menopang sendi-sendi kehidupan mereka.

Kompas TV "Blusukan" Olahraga Ala Anies-Sandi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com