JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, heran saat melihat kondisi Pasar Pesanggrahan yang sepi, Senin (21/11/2016). Ketika Sandiaga meninjau area pedagang sayuran, seorang pedagang di Pasar Pesanggrahan mengeluhkan sepinya pembeli.
Isti Mulyani, pedagang sayuran itu, jadi satu-satunya pedagang yang buka sekitar pukul 14.30. Isti yang mengenakan kaus relawan Anies-Sandi, lalu menunjukkan ke Sandiaga dua ekor kucing yang tengah tidur di los-nya.
"Ini yang beli kucing, Pak, bukan manusia, sepi," seloroh Isti kepada Sandiaga.
(Baca: Cerita Sandiaga soal Modal Usaha dari Istrinya)
Sandiaga lalu bertanya kepada Isti mengenai kondisi pasar pada pagi hari. Menurut Isti, kondisi pasar pada siang hari lebih sepi dibanding pagi.
Siang itu, tak sampai setengah kios dan los yang berjualan. Pedagang mengeluhkan biaya pengelolaan pasar yang mahal meski pasar sepi.
Los sayur seperti yang ditempati Isti, dipungut Rp 160.000 perbulannya. Sementara kios barang dipungut sewa Rp 275.000 ribu. Warga berharap PD Pasar Jaya memberikan keringanan biaya pengelolaan tersebut.
"Saya tanya apakah pagi, memang sepi. Jadi yang perlu kita lakukan adalah mengkaji pemilihan lokasi untuk pasar, seandainya tidak ada kunjungan dari masyarakat, harus dipikirkan lagi," kata Sandiaga.
Sandiaga menyebut revitalisasi yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta setahun lalu, perlu dikaji apakah pelaksanaannya sudah tepat. Jika hasilnya tak sesuai harapan, maka bisa direvitalisasi ulang.
"Belum terlambat, kita bisa relaunching lagi. Sering kok kalau nggak berhasil di pertama di-relaunching ulang," ujar Sandiaga.