Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecewa akan Hasil Survei, Desmond Tuding Lembaga Survei Ini Memihak Ahok

Kompas.com - 24/11/2016, 20:40 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus Partai Gerindra Desmond J Mahesa menuding lembaga survei Indikator memihak calon gubernur DKI Jakarta nomor dua, Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama.

Tudingan ini disampaikan Desmond saat pihak Indikator mengumumkan hasil survei terbaru tentang elektabilitas pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur untuk Pemilihan Kepala Daerah DKI 2017 di Kantor Indikator di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (24/11/2016).

Desmond hadir sebagai undangan yang mewakili calon gubernur dan calon wakil gubernur nomor tiga, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.

Pada kesempatan itu, ia mempertanyakan metode yang dilakukan Indikator saat melakukan survei responden tentang kinerja pemerintahan Ahok.

"Kalau dilihat kesan saya, kesannya Burhanuddin Muhtadi kok mensurvei yang tidak apple to apple. Antara petahana yang berkuasa dengan calon yang belum pernah berkuasa. Saya tidak menemukan hal yang seimbang," kata Desmond.

(Baca juga: Politikus Gerindra Ini Kesal dengan Survei yang Tempatkan Anies-Sandi di Posisi Buncit)

Gerindra merupakan salah satu partai pengusung Anies-Sandiaga.

Menurut Desmond, pertanyaan yang diajukan Indikator kepada responden cenderung mengarahkan dan menggiring agar mereka puas terhadap kinerja Ahok.

Ia kemudian mencontohkan pertanyaan yang berbunyi "Menurut penilaian Ibu, Bapak, seberapa puas terhadap penanganan sampah oleh Pemprov DKI".

Berdasarkan hasil survei itu, mayoritas responden puas terhadap kinerja Ahok dalam penanganan sampah.

"Ini kayak memberi semangat ke Ahok supaya bangkit," ujar Desmond.

Sementara itu, menurut Desmond, seharusnya survei dilakukan dengan cara menanyakan responden tentang program calon gubernur mana yang lebih mereka sukai.

Bukan dengan menyodorkan pertanyaan terkait puas atau tidaknya akan kinerja kepemimpinan Ahok.

"Kalau yang ditanyakan program dari ketiga calon rasanya lebih pas. Harusnya apa yang dikerjakan oleh tiga orang ini. Bukan pertanyaan yang menguji petahana yang pernah berkuasa, sementara Anies-Sandi belum berkuasa," ujar Desmond.

Menanggapi Desmond, Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi menyatakan bahwa pertanyaan yang diajukan terkait puas atau tidaknya terhadap kepemimpinan Ahok dilakukan untuk menguji kinerja Ahok sebagai petahana.

Hasilnya, nantinya akan dijadikan patokan apakah responden masih ingin memilih Ahok atau tidak.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com