Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbagi Makanan untuk Dhuafa ala "FoodBOX"

Kompas.com - 25/11/2016, 18:23 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis


DEPOK, KOMPAS.com - Setelah jamaah masjid menunaikan shalat Ashar, beberapa orang terlihat menghampiri sebuah kotak kaca berisi makanan. Mereka penasaran dengan keberadaan dan isi kotak berisi makanan tersebut.

Ada yang melongok dan sesekali berbisik dengan orang di sebelahnya. Di samping kotak itu sudah ada seorang laki-laki yang mengenakan kemeja putih.

Ia mempersilakan jamaah masjid untuk mengambil makanan gratis di dalam kotak yang rapi dan bersih itu.

“Silakan, diambil, pak,” kata Dony Aryanto kepada jamaah masjid.

Dony merupakan penggagas dari kotak kaca berisi makanan yang disebutnya "FoodBOX".

Ia menjelaskan bahwa FoodBOX merupakan program berbagi makan gratis untuk kaum Dhuafa.

Gagasan besar dari program yang diluncurkan oleh Sekolah Relawan itu adalah berbagi dengan yang membutuhkan.

"Siapa yang bisa makan? Pengunjung masjid atau orang-orang di sekitar masjid yang butuh, anak kos yang belum terima kiriman, penjual, tukang tambal ban yang butuh makan, silakan,” kata inisiator Sekolah Relawan itu kepada Kompas.com, di Masjid Jami Al-Muthmainnah, Jalan Raya Meruyung, Kecamatan Limo, Depok, Jawa Barat, Jumat (25/11/2016).

Dony bercerita, awalnya Sekolah Relawan menjalankan sebuah program berbagi makanan kepada kaum Dhuafa. Hanya saja, program yang disebut "Free Food Car" itu tidak menetap di satu lokasi alias berpindah setiap hari.

Berangkat dari situ, Sekolah Relawan memutuskan untuk membuat FoodBOX, program berbagi makanan di satu lokasi tetap dan dapat diakses selama 24 jam.

Terlebih lagi, program semacam ini disebut belum ada di Indonesia. Namun, Dony mengakui cukup sulit memilih lokasi untuk menaruh FoodBOX di Indonesia.

“Sehingga kami mencari (di) dalam ini masjid, karena di masjid ada pengurusnya. Sehingga kami mengajak kerjasama dengan masjid, ‘tolong dong, saya punya FoodBOX, bisa enggak taruh di sini’. Harapannya FoodBOX ini selalu terjaga perawatan keamanan dan fisiknya,” kata Dony.

Di sisi lain, masjid dipilih sebagai lokasi Foodbox juga untuk menjadi tempat penyaluran sebagian dana infaq.

Dony melanjutkan, ia dan teman lainnya ingin peran sosial masjid bisa kembali dirasakan masyarakat.

Bukan hanya dari sumbangan masjid, Dony pun memastikan bahwa semua orang bisa berbagi makanan di FoodBOX.

Menurut dia, bila ada yang ingin berbagi dan memiliki rezeki berlebih bisa memberikan makanan seperti nasi dan lauknya.

Saat ini, FoodBOX baru ada di satu lokasi, yakni di Masjid Jami Al-Muthmainnah, Jalan Raya Meruyung, Kecamatan Limo, Depok, Jawa Barat.

Dony berharap beberapa hari ke depan FoodBOX akan diluncurkan di Bogor dan Depok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com