Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Vaksin Pencegahan Kanker Serviks Diberikan kepada Anak SD

Kompas.com - 28/11/2016, 13:48 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia Prof. Dr. Andrijono, Sp.OG (K) menjelaskan, alasan vaksin Human Papillomavirus (HPV) untuk pencegahan kanker serviks wajib diberikan kepada anak-anak usia sekolah dasar atau SD.

Hal itu dilakukan agar anak memiliki daya antibodi yang tinggi.

"Menurut data, sekitar 47 persen perempuan Indonesia menikah usia 15-19 tahun. Kalau perempuan usia antara 10-15 tahun, kira-kira 4 persen. Oleh karena itu, harus diproteksi," kata Andrijono, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (28/11/2016).

Saat duduk di bangku SD, anak divaksin. Setelah lulus dan menikah, sudah terproteksi. Dia menyebut, proteksi karena vaksin HPV dapat mencapai 15 tahun. Sehingga anak masih terproteksi jika menikah pada usia 20 tahun.

Selain itu, lanjut dia, dosis vaksin yang diberikan berbeda-beda.

"Untuk perempuan usia sekitar 9-13 tahun tuh dosisnya 2, jadi lebih ringan cost-nya. Kalau perempuan usia di atas 13 tahun, dosisnya 3 kali. Jadi vaksin yang diberikan saat usia SD itu cost-nya lebih ringan dan protektifnya lebih tinggi. Daya imunnya anak kecil juga lebih bagus daripada orang dewasa," kata Andrijono.

Dia menjelaskan, Indonesia termasuk terlambat dalam menjalankan vaksin HPV ini.

Sebelumnya sudah ada 64 negara yang mewajibkan anak-anak untuk melakukan vaksin HPV. Bahkan, lanjut dia, di Amerika Serikat dan Australia sudah diberlakukan sejak 10 tahun lalu. Di Amerika, kata dia, jumlah pengidap kanker serviks semakin menurun.

"Resiko (kanker serviks) juga jadi kecil, menurun 70 persen," kata Andrijono. (Baca: Pemprov DKI Sudah Mulai Beri Vaksin Kanker Serviks bagi Anak SD)

Pemprov DKI Jakarta bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan untuk mensubsidi pemberian vaksin kanker serviks. Vaksin kanker serviks diberikan kepada anak kelas 5 SD. Adapun pemberian vaksin merupakan salah satu langkah pencegahan kanker serviks.

Namun banyak warga tidak melakukan vaksin karena harganya melampau tinggi. Yakni Rp 750.000 tiap sekali vaksin. Pemprov DKI Jakarta menargetkan pemberian vaksin HPV kepada 75.000 siswi kelas 5 SD.

Kompas TV Green Tea Mug Cake Kudapan Anti-Kanker
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com