Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumarsono Bantah Pelayanan Menurun sejak Ahok Cuti

Kompas.com - 30/11/2016, 12:26 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono membantah kinerja pelayanan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) menurun sejak gubernur petahana, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, cuti kampanye.

"Saya yakin semangatnya tetap melayani. Kalau ada kritik dari media, saya berterima kasih. Namun, saya tidak melihat ada penurunan pelayanan," kata Sumarsono, di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Rabu (30/11/2016).

Dia menegaskan, anak-anak buahnya yang tergabung dalam SKPD DKI tetap bekerja keras untuk melayani warga. Oleh karena itu, menurut dia, tidak ada pengaruh apakah Ahok tengah cuti atau tidak.

"Dulu ada gubernur dan wakil gubernur, sekarang cuma satu. Saya kira, berdasar evaluasi yang saya terima, tidak ada penurunan. Namun, kalau ada penurunan, akan saya cek," kata Sumarsono.

(Baca: Warga Keluhkan Pelayanan yang Sepi Saat Ahok Cuti Kampanye)

Sebelumnya, seorang warga Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Supriyati Ningsih, merasa ada perubahan pelayanan saat Ahok menjalani masa cuti kampanye jelang Pemilihan Kepala Daerah Jakarta 2017. Dia merasakan perbedaan saat mengurus administrasi sebelum dan sesudah Ahok cuti.

Saat Ahok belum cuti, dia mengurus kartu keluarga lantaran pindah dari Tangerang ke Tanah Kusir. Saat itu, proses administrasi berjalan lancar.

Kondisinya berbeda saat dia hendak mengurusi akta kelahiran anaknya. Saat datang ke Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Jakarta Selatan di Radio Dalam, Supriyati kaget karena ada 15 warga lainnya yang tengah menunggu, tetapi baru satu dari enam pegawai yang melayani di sana sekitar pukul 08.00 WIB.

"Cuma satu orang, pegawai yang baru datang juga tidak terlihat buru-buru, tetapi santai-santai. Beda waktu di kelurahan (mengurus KK). Datang pukul 07.30, itu sudah penuh pegawai dan melayani semangat. Bahkan, lurahnya juga turun menyapa kami," ucap Supriyati saat dihubungi, Selasa (29/11/2016).

Setelahnya, Supriyati harus datang tiga kali untuk mengurus akta yang hilang atas nama anaknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com