JAKARTA, KOMPAS.com - Saat berkampanye ke kawasan Jalan Lorong, Koja, Jakarta Utara, calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sempat menceritakan banyak fitnah yang datang kepadanya setelah memutuskan maju Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.
Kepada warga setempat, Anies mengaku dirinya tidak pernah menawarkan diri dan mengajukan diri sebagai calon gubernur. Ia diminta oleh Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk maju Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Saya difitnah macam-macam, dibilang Syiah, kenapa enggak si B? Difitnah liberal, yang paling baru, saya difitnah kawin lagi," kata Anies, di hadapan warga Jalan Lorong, Koja, Jakarta Utara, Selasa (27/12/2016).
Anies kemudian berkelakar bahwa dirinya merupakan seorang pemberani. Satu hal yang ia takuti hanyalah menikah kembali.
Ia kemudian bertanya kepada warga setempat, apakah dirinya pantas untuk menikah kembali. Sontak sebagian warga menjawab "tidak", dan sebagian lainnya menjawab "cocok".
Dia pun meminta warga untuk tidak mempercayai isu-isu tersebut.
"Mari membangun Jakarta bersama-sama. Ini kunjungan pertama saya ke sini, doain saya ke sini lagi sekaligus syukuran (kemenangan pilkada)," kata Anies.
Dia meminta warga setempat untuk tidak "masuk angin" mendukung pasangan calon Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada hari pencoblosan atau pada 15 Februari 2017 mendatang.
Jika Anies-Sandiaga menang, kata Anies, kemenangan itu bukan milik mereka, melainkan kemenangan warga Jakarta.
"Bapak Ibu, mau pemimpin yang mau memanusiakan warganya atau merendahkan warganya? Kalau pemimpinnya mau menghargai rakyatnya, rakyat juga akan menghargai pemimpinnya," kata Anies.