JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu korban pembunuhan di Pulomas, Dodi Triono (59), diketahui sebagai pengusaha di bidang properti. Di kalangan teman-temannya, Dodi dikenal sebagai pengusaha sukses.
"Sekarang dia (Dodi) developer, pengusaha properti-lah. Dia kayaknya join sama orang juga mungkin," ujar Sarjono (58), teman Dodi, di depan rumah Dodi di Jalan Pulomas Utara, Jakarta Timur, Selasa (27/12/2016).
Sarjono merupakan teman kuliah Dodi selama menimba ilmu di Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
(Baca juga: Polisi Hentikan Sementara Proses Olah TKP Kasus Pembunuhan di Pulomas)
Menurut Sarjono, Dodi merupakan mahasiswa Fakultas Teknik UI angkatan 1976. Dia merupakan salah satu mahasiswa yang cerdas.
"Tahun 1981 dia udah lulus, sedangkan saya tahun 1983. (Dodi) pintar orangnya dia, bakat arsiteknya memang kuat. Rumahnya ini juga dia yang desain," ucap dia.
Sarjono mengatakan, terakhir kali ia bertemu Dodi pada Jumat (23/12/2016) lalu. Saat itu, ada acara reuni kampus yang diselenggarakan di salah satu pusat perbelanjaan di kawasan Jakarta Pusat.
"Saya terkejut sangat kaget dan berduka cita karena tidak ada tanda-tanda khusus. Cuma terakhir kemarin saat reunian di FX Sudirman, lebih banyak diam dari biasanya. Saat sempat menanyakan kepada Dodi, dia bilang tidak ada masalah," kata Sarjono.
Penyekapan ini terjadi sejak Senin (26/12/2016) sore. Dodi, dan penghuni rumahnya yang lain disekap di dalam kamar mandi berukuran kecil.
Selain Dodi, korban yang tewas adalah Diona Arika (16) dan Dianita Gemma (9) yang merupakan anak-anak Dodi.
Tiga korban meninggal lainnya adalah Amel yang merupakan teman anak Dodi serta Yanto dan Tasrok, sopir keluarga.
(Baca juga: Salah Satu Korban Pembunuhan di Pulomas Akan Dimakamkan di Bekasi )
Sementara itu, korban yang selamat adalah Zanette Kalila (13), Emi (41), Santi (22), dan Fitriani (23) serta Windy (23) yang merupakan pembantu rumah tangga.