Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Nasdem Laporkan Sandiaga Uno ke Bawaslu DKI

Kompas.com - 02/01/2017, 13:58 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu DKI Jakarta oleh DPW Partai Nasdem DKI Jakarta.

Laporan tersebut terkait dengan 10 kader Partai Nasdem yang mendeklarasikan dukungan terhadap pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

"Jadi Sandiaga dilaporkan karena kan dia menghadiri deklarasi yang mengatasnamakan Nasdem. Padahal kan kita sama-sama tahu bahwa yang boleh deklarasi itu partai atas seizin DPP Nasdem," ujar Wakil Kepala Badan Pemenangan Pemilu DPW Partai Nasdem DKI Jakarta Bestari Barus, ketika dihubungi, Senin (2/1/2017).

(Baca: Sandiaga Bantah Berlaku Tidak Etis terhadap Partai Nasdem)

Sandiaga sebelumnya mengatakan bahwa dia hanya menghadiri undangan kegiatan deklarasi tersebut. Namun, Bestari mengatakan Sandiaga seharusnya tahu Partai Nasdem sudah mendeklarasikan dukungan untuk pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.

"Kami kan juga bukan hanya mengejar soal pelanggaran kampanye saja tapi mengarah kepada ada enggak pelanggaran pidana menggunakan lambang dan nama partai tanpa izin," ujar Bestari.

Bestari mengatakan partainya ingin mengetahui siapa yang memfasilitasi kegiatan deklarasi tersebut.

"Kami mau tahu yang mendanai siapa, kan enggak mungkin tuh yang 10 orang bisa mendanai itu," ujar Bestari.

Sementara itu, Ketua Bawaslu DKI Jakarta Mimah Susanti membenarkan bahwa Partai Nasdem sudah melaporkan Sandiaga.

"Iya (sudah dilaporkan)," ujar Mimah.

(Baca: Kader Nasdem yang Mendukung Anies-Sandiaga Dinonaktifkan)

Sebelumnya, 10 orang oknum kader Partai Nasdem dari 10 kecamatan di Jakarta Timur yang mendeklarasikan dukungan terhadap pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, Selasa (27/12/2016) lalu.

Mereka bahkan menjanjikan 300.000 dukungan untuk Anies-Sandi yang berasal dari kader dan simpatisan Partai Nasdem lainnya. Penggunaan nama Partai Nasdem begitu kental dalam deklarasi itu. Spanduk kegiatan itu bahkan menggunakan nama "Deklarasi Nasdem Tingkat Kecamatan dan Kelurahan se-Jaktim Dukung Anies-Sandi".

Sebagai bentuk simbolis, 10 kader itu melakukan aksi melepas kemeja kotak-kotak dan baju seragam Partai Nasdem mereka. Kemudian menggantinya dengan kaus berwarna merah dengan gambar wajah Anies-Sandi. Kemeja kotak-kotak sendiri merupakan baju ciri khas pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.

Deklarasi tersebut dihadiri langsung oleh Sandiaga Uno.

"Alhamdulillah, saya sangat senang. Apalagi karena Jakarta Timur termasuk lumbung suara yang cukup besar, jadi ini seperti mendapatkan tambahan vitamin menjelang 50 hari lagi pemilihan," tutur Sandi. Adapun, Partai Nasdem sudah menonaktifkan 10 kadernya yang mendukung Anies-Sandi.

Kompas TV Nasdem: Ahok-Djarot Wajib Lanjutkan Pekerjaan Sampai Selesai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Megapolitan
Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Megapolitan
Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Megapolitan
Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk 'Busway' di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk "Busway" di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Megapolitan
Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com