Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Giring Nidji yang Sempat Diancam gara-gara Berita "Hoax"

Kompas.com - 08/01/2017, 11:03 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pentolan band Nidji, Giring Ganesha atau akrab disapa Giring "Nidji", menceritakan pengalamannya pernah diancam oleh netizen di media sosial.

Nidji yang tergabung dalam gerakan masyarakat bernama "Masyarakat Indonesia Anti Hoax" menjelaskan, ancaman itu didapatkannya saat membahas fakta mengenai isu 10 juta tenaga kerja asing asal China yang datang ke Indonesia.

Di sebuah situs, Giring menyampaikan keraguannya terhadap isu tersebut. Giring mengatakan, dalam hitungannya, perlu waktu sekitar 30 tahun untuk mendatangkan 10 juta tenaga kerja asal China ke Indonesia.

Perhitungan itu didapatkannya berdasarkan data banyaknya visa asal China yang masuk Indonesia per hari.

Ternyata, opini tersebut, kata Giring, ditanggapi negatif oleh banyak netizen. "Waktu itu kami bahas ya, enggak mungkinlah (ada 10 juta tenaga asing), kami bilang ini hoax, ini palsu, dan itu respons negatifnya luar biasa. Mereka marah-marahlah, sampai ada yang ngancam, 'Eh, mati aja lu'," ujar Giring saat ditemui di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (8/1/2017).

Giring menilai, saat ini banyak masyarakat yang tidak mengkritik berita yang didapatkan di media sosial.

"Itulah kita sebagai generasi muda yang mengerti tentang hoax, mana konten asli, mana konten provokatif. Tugas kita adalah untuk ngingetin ke semua orang, apalagi anak muda Indonesia," ujar Giring.

Isu 10 juta tenaga kerja asing asal China yang datang ke Indonesia memang sempat menjadi pemberitaan hangat di masyarakat.

Menteri Tenaga Kerja M Hanif Dakhiri telah membantah bahwa jumlah tenaga kerja asing (TKA) asal China yang masuk ke Indonesia mencapai jutaan.

Hanif menjelaskan, total tenaga kerja asing di Indonesia sebanyak 74.000 orang. Dari jumlah itu, tenaga kerja asal China sebesar 21.000 orang.

"(Itu) angka fitnah. Memang enggak ada (sebesar itu). Kalau bicara harus menggunakan data yang jelas," ujar Hanif saat Peresmian Program Pemagangan Nasional di Karawang, Jumat (23/12/2016).

Kompas TV Bahaya Menebar Berita "Hoax" di Media Sosial
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com