Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Mahasiswi Tewas di Kebon Jeruk, Polisi Dalami Keterangan 8 Saksi

Kompas.com - 10/01/2017, 12:35 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik Polsek Kebon Jeruk masih memeriksa delapan orang saksi terkait tewasnya mahasiswi Universitas Esa Unggul, Tri Ari Yani Puspo Arum (22), di salah satu kamar indekos kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (9/1/2017) pagi.

Hingga Selasa (10/1/2017) siang, polisi belum menentukan siapa yang diduga merampok dan membunuh Arum.

"Delapan saksi itu ada pacarnya, teman dekatnya, sama teman kerja, termasuk tetangga-tetangga (korban)," kata Kanit Reskrim Polsek Kebon Jeruk Inspektur Satu Andriyanto Randotama kepada Kompas.com di Polsek Kebon Jeruk.

(Baca juga: Polisi Periksa Pacar Mahasiswi Korban Pembunuhan di Kebon Jeruk)

Andriyanto mengatakan, pihaknya masih meminta keterangan lebih lanjut dari delapan orang saksi itu.

Ketika ditanya mengenai orang yang mungkin menjadi tersangka atau pelaku, Andriyanto belum bisa memastikannya.

Secara terpisah, Kapolsek Kebon Jeruk Komisaris Lambe juga belum mau berkomentar banyak. Dia hanya mengatakan bahwa pemeriksaan saksi masih berlangsung.

Adapun pacar Arum, Zainal, merupakan salah satu dari delapan saksi yang masih dimintai keterangan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun polisi kemarin, Zainal adalah orang pertama yang menemukan Arum dalam keadaan tak bernyawa di dalam kamar indekosnya.

Setelah itu, Zainal menghubungi teman kerja Arum, Hernita, untuk meminta pertolongan. Zainal juga turut dibantu oleh seorang warga negara asing (WNA) yang sempat mengangkat tubuh Arum ke dalam mobil untuk dibawa ke rumah sakit.

(Baca juga: Mahasiswi Tewas di Kebon Jeruk, Polisi Masih Selidiki Motif Pembunuhan)

Saat ditemukan kemarin, Arum dalam keadaan telentang dan terdapat darah di beberapa bagian tubuhnya.

Barang-barang Arum juga ada yang hilang, yaitu laptop, ponsel, dan dompet. Jenazah Arum telah dimakamkan di Kampung Dukuh, Kramatjati, Jakarta Timur.

Polisi masih mencari kemungkinan apakah kasus ini murni perampokan atau ada motif lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com