Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisioner KPU DKI: Menyerang dalam Debat Boleh, tetapi...

Kompas.com - 27/01/2017, 15:48 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner KPUD DKI Jakarta Dahliah Umar menyampaikan, pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur diperbolehkan "menyerang" argumen dan pendapat lawannya saat debat publik.

Namun, menurut Dahliah, serangan tersebut harus disampaikan secara proporsional.

"Menyerang boleh tetapi proporsional. Paslon harus betul-betul memposisikan dirinya ada di sudut pandang mana dalam suatu permasalahan, misalnya, ada isu, dia harus memperjelas permasalahan itu apa, kenapa bisa begitu," kata Dahliah kepada Kompas.com, Jumat (27/1/2017).

"Tidak boleh jawabannya general dan tidak sesuai dengan apa yang ditanyakan," sambung dia.

(Baca juga: Jelang Debat Cagub, Aparat Mulai Berjaga di Sekitar Gedung Bidakara)

Dia juga mengingatkan supaya pertanyaan maupun jawaban paslon tetap harus dalam tema debat yang ditentukan.

Adapun tema debat kedua nanti adalah reformasi birokrasi dan pelayanan publik, serta pengelolaan kawasan perkotaan.

"Jadi diharapkan paslon betul-betul secara jujur, ringkas, dan detail menjawab seluruh pertanyaan," ujar Dahliah.

Terlepas dari bagaimana penampilan para paslon nanti, Dahliah berharap acara debat publik ini bisa dijadikan referensi terbaik bagi pemilih di Jakarta.

(Baca juga: Jelang Debat, Anies-Sandi Pilih Rileks)

Keunggulan debat dibandingkan kampanye adalah benar-benar menguji kemampuan paslon dan sama sekali tidak ada campur tangan parpol.

"Seluruh kampanye yang tidak langsung kita dengar pasti sudah dikemas dalam bentuk sedemikian rupa, direkayasa, diedit sehingga yang tampil kemasan yang sudah diproses," kata dia.

"Kalau debat ini kan genuine, tidak ada rekayasa, kita bisa melihat kejujuran, kualitas, kompetensi, dan kapasitas calon," ujar Dahliah.

Kompas TV Jelang Debat Kedua, Hasil Survei Pilkada DKI Bermunculan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com