Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Baswedan Laporkan Pimpinan Kamerad atas Pencemaran Nama Baik

Kompas.com - 31/01/2017, 16:34 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anies Baswedan melaporkan Haris Pertama yang disebut sebagai pimpinan Komite Aksi Mahasiswa untuk Reformasi dan Demokrasi (Kamerad) atas dugaan pencemaran nama baik ke Polda Metro Jaya, Selasa (31/1/2017).

Kuasa hukum tim Anies-Sandi, Agus Otto, menyatakan, laporan Kamerad terhadap dugaan korupsi yang dilakukan Anies Baswedan merupakan fitnah.

"Haris Pertama memfitnah Anies menerima dana Rp 5 miliar dan dia tidak bisa membuktikan dan kita minta agar polisi memproses dia," ujar Agus di Mapolda Metro Jaya.

Barang bukti yang disertakan dalam laporan berupa press release yang dibagikan oleh Kamerad saat demo di depan Gedung KPK pada Senin (30/1/2017) kemarin, foto aksi demo, dan tautan media online yang memuat berita tersebut.

Adapun Wakil Ketua Media Center Anies-Sandi, Naufal Firman Yursak, menyatakan, tuduhan Kamerad itu merupakan kampanye hitam yang mengganggu pencalonan Anies dalam Pilkada DKI Jakarta. Setelah ke polisi, pihak Anies Baswedan juga akan menyambangi Dewan Pers.

"Besok kami akan ke Dewan Pers karena Haris memberikan pernyataan ke media sehingga kami melaporkan ke Dewan Pers mempertimbangkan Dewan Pers untuk kami lanjutkan ke Pasal ITE," ujarnya.

"Kami ingin yang bersangkutan tidak boleh menyebutkan sesuatu tanpa bukti. Kami meminta proses hukum berjalan," ujar Firman.

Laporan ini diterima polisi dengan nomor LP/526/I/2017/PMJ/Ditreskrimum tertanggal 31 Januari 2017. Pihak Anies Baswedan melaporkan Haris dengan Pasal 310 KUHP tentang Pencemaraan Nama Baik dan atau Pasal 311 KUHP tentang Fitnah.

Kompas TV Anies Berdebat dengan Ahok Soal Reklamasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com