Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Panglima TNI Diprotes Ulama soal Aksi 112

Kompas.com - 10/02/2017, 14:34 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Gatot Nurmantyo menyatakan ia menerima protes dari sejumlah ulama terkait aksi 112 atau 11 Februari 2017 besok. Gatot mengemukakan hal itu usai rapat dengan pihak Polri dalam rangka persiapan pengamanan aksi itu.

"Saya mendapatkan telepon beberapa habaib, beberapa ulama, dan ustad yang menyampaikan kepada saya protes, 'Bapak Panglima katanya itu acara para ulama, saya protes bahwa saya tidak ikut'. Ada habaib, ada ulama, ada ustad," kata Gatot di Mapolda Metro Jaya, Jumat (10/2/2017).

Gatot mengatakan pemuka agama yang dihormatinya seperti Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin melarang umatnya untuk ikut dalam aksi tersebut.

"Umat Muhammadiyah benar-benar harus paham, tidak usah ikut-ikut, karena kegiatan-kegiatan tersebut berbau politik, demikian juga yang saya hormati, guru saya Rais Aam PBNU Kiai Haji Ma'ruf Amin sekaligus Ketua MUI juga melarang umat NU untuk ikut dalam 112," ujar Gatot.

Gatot mengatakan, kegiatan ibadah yang rencananya akan dilakukan besok seperti shalat berjamaah, mengaji, mengkhatamkan Qur'an, tausiah, dan zikir, adalah kegiatan yang sangat mulia. Gatot menyarankan agar kegiatan tersebut baiknya digelar di tempat ibadah di dekat rumah masing-masing warga bersama ulama setempat.

"Sebaiknya itu dilakukan di masjid masing-masing dipimpin para ulama pembimbing umat di tempat masing-masing, para umat jangan meninggalkan ulamanya, yang sudah membimbing anda-anda semuanya di tempat rumah masing-masing, di masjid masing-masing, berzikirlah di situ, tausiahlah, baca Qur'an, khatam Qur'an di situ," kata Gatot.

Gatot meyakini jika ibadah dilakukan di dekat tempat tinggal masing-masing, umat akan lebih konsentrasi dan lebih khusyuk.

Aksi 112 yang awalnya berupa jalan kaki dan orasi dari Monas ke Bundaran HI akhirnya disepakati dengan petugas keamanan untuk menjadi kegiatan ibadah di Masjid Istiqlal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com