JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan mengancam akan memecat dan memidanakan anggotanya yang terbukti telah menyalahgunakan narkoba.
"Komitmen saya, ada yang terlibat dengan jaringan itu langsung dipecat, dipidana dan di-PTDH (pemberhentian tidak dengan hormat). Ini komitmen kami," ujar Iriawan di Mapolda Metro Jaya, Kamis (2/3/2017).
Iriawan menyebutkan, seorang Kepala Unit (Kanit) di salah satu Polsek dipecat karena terlibat narkoba. Ia mewanti-wanti agar jangan ada jajaran yang mempermalukan dirinya maupun instansi Polda Metro Jaya.
"Ada kemarin salah satu Kanit di Polsek saya pecat karena terlibat," ujarnya tanpa menyebut Polsek yang dimaksud.
Iriawan sempat berkelakar bahwa ia beberapa kali tidak diacuhkan oleh anak buahnya lantaran anak buahnya takut tak berprestasi. Ia juga meminta kekompakan antar-anggota terus dijalin.
"Ya biasa tugas Kapolda seperti itu, menyuntik, memompa, kadang panggil dengan muka sewot..." kata dia.
Kompas TV Begitu berharganya suara Anda dalam pilkada serentak, tapi bukan berarti pilihan politik bisa dengan mudah digadai dengan uang. Di saat masa tenang, dugaan praktik politik uang rawan terjadi. Panitia Pengawas Pemilihan Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh menerima laporan warga, mendapat surat undangan pemberitahuan pemungutan suara yang di dalamnya terselip uang sebesar Rp 100 ribu. Indikasi praktik politik uang yang mengarahkan pemilik suara untuk memilih salah satu pasangan calon diduga terjadi di Yogyakarta. Panitia Pengawas Pemilu Kulon Progo, Yogyakarta, tengah berkooridnasi dengan polisi dengan bukti uang dan kalender bergambar salah satu pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kulon Progo. Sementara di Jakarta demi menangkal praktik politik uang di Pilkada DKI Jakarta, Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan membentuk tim gabungan operasi tangkap tangan money politics atau OTT politik uang. Kepolisian akan menindak secara hukum bagi siapa saja yang terbukti memberi atau menerima uang untuk mengarahkan suara pada salah satu paslon di hari pemungutan suara. Ketua Bawaslu DKI Jakarta juga mengimbau masing-masing paslon beserta tim suksesnya agar tidak melakukan hal yang dapat mencederai Pilkada 2017. Tak hanya butuh pengawasan, kewaspadaan akan praktik politik uang di penyelenggaraan pilkada serentak, 15 Februari mendatang juga membutuhkan kewaspadaan di segala lini, termasuk dari Anda, para pemilik suara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.