Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi Gerindra: Satu Suara Pun Harus Kami Pungut

Kompas.com - 03/03/2017, 17:56 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Politisi Partai Gerindra, Djoko Suyanto, mengungkapkan bahwa seluruh kader dan simpatisan Partai Gerindra akan ikut mengampanyekan pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, untuk memenangkan putaran kedua Pilkada DKI 2017.

Menurut Djoko, ada tiga hal yang menjadi catatan dalam usaha memenangkan Anies-Sandiaga pada putaran kedua.

"Yang pertama mempertahankan suara yang sudah diperoleh kemarin, bagaimana menggalang suara dari AHY (Agus Harimurti Yudhoyono), dan ketiga memberi kesadaran kepada yang golput ini supaya mencoblos," ujar Djoko, saat ditemui di Kampung Bandan, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2017).

(Baca: Internal Sudah Bulat, PAN Akan Deklarasi Dukung Anies-Sandi)

Djoko menuturkan, Anies-Sandiaga harus mempertajam visi dan misi untuk meraih suara orang yang tidak memilih pada putaran pertama Pilkada DKI. Pasalnya, suara "golput" pada putaran pertama dia sebut sangat besar, atau mencapai sekitar 1,7 juta pemilih.

Menurut dia, Anies-Sandiaga harus bisa meraih suara dari semua kalangan agar bisa memenangkan Pilkada DKI.

"Kalau menurut saya tidak ada fokus-fokusan lho. Semuanya total football. Kami total football, siapa saja harus kami tuju. Satu suara pun harus kami pungut," kata Djoko.

Berdasarkan rekapitulasi penghitungan suara Pilkada DKI Jakarta putaran pertama, pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta nomor pemilihan satu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, memeroleh 937.955 suara atau sekitar 17,05 persen.

Pasangan cagub-cawagub nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, memeroleh 2.364.577 suara atau 42,99 persen, dan pasangan cagub-cawagub nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, memeroleh 2.197.333 suara atau 39,95 persen.

Pilkada DKI Jakarta akan berlanjut ke putaran kedua saat tak ada pasangan calon yang memeroleh suara 50 persen plus 1.

Kompas TV Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Anies Baswedan belum mau melaporkan tuduhannya bahwa Pemprov DKI tidak netral saat Pilkada ke Bawaslu DKI. Kemarin Anies menyatakan, Pemprov DKI Jakarta tidak netral karena ada penggelembungan suara DPT di beberapa TPS. Meski punya tuduhan serius terkait dugaan ketidak-netralan Pemprov DKI di Pilkada Jakarta, calon gubernur Anies Baswedan belum melaporkannya ke Badan Pengawas Pemilu DKI. Anies meyerahkan masalah ini kepada tim kuasa hukum Anies-Sandi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com