Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD DKI Mulai Susun Nama Anggota Pansus MRT

Kompas.com - 09/03/2017, 22:20 WIB
David Oliver Purba

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Wakil Ketua DRPD DKI Jakarta Triwisaksana mengatakan, pihaknya masih menyusun nama-nama anggota DPRD DKI yang akan masuk dalam susunan panitia khusus (pansus) untuk membahas tambahan biaya perpanjangan jalur mass rapid transit (MRT) Bundaran HI-Ancol Timur.

Triwisaksana menjelaskan, setelah pansus tersebut terbentuk, Pemprov DKI Jakarta, PT MRT, PT KAI, serta dari Bappenas dan Kementerian Keuangan, akan diminta hadir untuk membahas proyek pembangunan MRT itu.

"Lagi dimintakan nama-nama dari fraksi agar bisa segera dibentuk supaya pembahasan bisa lebih cepat. Kami masih susun dulu nama-namanya," ujar Triwisaksana di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (9/3/2017).

Triwisaksana menjelaskan, pembentukan pansus itu diperlukan sebelum DPRD DKI mengambil sikap resmi terkait permohonan tambahan biaya sebesar R 11,7 triliun yang diajukan PT MRT.

Menurut politisi PKS itu, pinjaman dengan angka sebesar itu harus dikaji serius agar tak terbuang hanya untuk  jalur yang juga telah memiliki moda transportasi sejenis kereta rel listrik atau commuter line.

Terkait kekesalan Gubernur non-aktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok terhadap pembentukan pansus, Triwisaksana enggan berkomentar banyak. Menurut dia, pembentukan pansus tidak menyalahi aturan dan ditargetkan terbentuk pada pekan depan.

"Kan pansus mekanismenya biasa diatur oleh peraturan pemerintah dan tata tertib. Kalau nggak dibentuk pansus malah (bisa terjadi) kesalahan," ujar Triwisaksana.

(Baca: Ahok Kesal terhadap DPRD DKI gara-gara MRT)

Ahok sebelumnya mempertanyakan sikap anggota DPRD DKI Jakarta yang akan membentuk pansus untuk mengkaji usulan terkait penambahan dana dan perpanjangan rute MRT.

"Kalau kamu (DPRD) enggak setuju (perpanjangan rute), kamu mau pasang (bangun depo) dimana? Kalau (bangun depo) di Kampung Bandan, lahan punya KAI enggak beres gimana," kata Ahok kepada wartawan di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (8/3/2017) malam.

PT MRT mengajukan tambahan biaya perpanjangan jalur yang sebelumnya dari Bundaran HI-Kampung Bandan, diubah menjadi Bundaran HI-Ancol Timur. Biaya pinjaman yang diajukan sebesar Rp 11,7 triliun.

Kompas TV Kemajuan Pembangunan Konstruksi MRT Tahap 1
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com