Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laporan Masuk pada 2013, Kenapa Sandiaga Baru Dipanggil Sekarang?

Kompas.com - 10/03/2017, 15:37 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menyampaikan alasan pihaknya baru sekarang memeriksa calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, sebagai saksi dalam kasus dugaan pencemaran nama baik.

Padahal, kasus tersebut dilaporkan ke polisi pada 2013. Menurut Argo, pihak kepolisian menyelidiki kasus tersebut sejak pertama kali dilaporkan oleh seorang perempuan bernama Dini Indrawati Septiani pada 2013. Penyidik juga telah meminta keterangan dari Dini.

"Ya kan enggak apa-apa (Sandiaga baru dipanggil sekarang), karena kelengkapan berkasnya masih kurang karena dia kan sebagai pimpinan komunitas itu. Hanya perlu ada yang diklarifikasi," ujar Argo kepada Kompas.com, Jumat (10/3/2017).

(Baca juga: Polisi Tunda Pemeriksaan Sandiaga Uno sebagai Saksi)

Hari ini, Polsek Metro Tanah Abang menjadwalkan pemeriksaan Sandiaga sebagai saksi dalam kasus dugaan pencemaran nama baik tersebut.

Pemanggilan ini merupakan yang pertama kali bagi Sandiaga. Polisi memanggil Sandiaga karena perkara ini melibatkan anggota dari komunitas "Jakarta Berlari" yang diketuai oleh Sandiaga.

Peristiwa yang dilaporkan oleh Dini ini diduga terjadi pada 31 Oktober 2013 di Gelora Bung Karno.

Dini diduga terlibat percekcokan mulut dengan anggota Jakarta Berlari lainnya. Dari percekcokan tersebut, diduga terlapor telah melakukan pencemaran nama baik.

Oleh karena itu, Dini melaporkan dugaan pencemaran nama baik itu ke Polsek Metro Tanah Abang pada 7 November 2013.

"Anggotanya itu ada yang saling ngata-ngatain-lah sesama anggota komunitas itu, makanya dia (Sandiaga) sebagai ketua, kita panggil dulu, nanti keterangannya gimana," kata Argo.

(Baca juga: Ini Alasan Polisi Perlu Keterangan Sandiaga Uno di Polsek Tanah Abang)

Dalam pemanggilan hari ini, Sandiaga tidak hadir. Ia meminta agar pemanggilan tersebut dijadwalkan ulang. Belum diketahui secara pasti kapan Sandiaga akan dimintai keterangan kembali.

Kompas TV Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Sandiaga Uno berharap agar keputusan Ahok - Djarot yang memilih walk out dari rapat pleno tidak diperpanjang. Menurut Sandi, bisa jadi Ahok dan Djarot ada keperluan dengan investor. Menurut pasangan Anies Baswedan ini, acara yang digelar KPU semalam berjalan lancar, ia pun ingin tetap fokus di putaran kedua. Soal, Ahok - Djarot yang walk out di acara KPU Jakarta. Sandi menilai agar dimaklumi jika keduanya memilih tak mengikuti acara pleno lantaran memiliki agenda yang lebih penting.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com