Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Tak Khawatirkan Adanya Ajakan "Tamasya Al Maidah"

Kompas.com - 20/03/2017, 20:45 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, tak mempermasalahkan adanya rencana gerakan "Tamasya Al Maidah".

Adapun kegiatan tersebut akan dilakukan untuk mengajak warga dari seluruh Indonesia mengawasi tempat pemungutan suara (TPS) saat hari pemungutan suara Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua, atau pada 19 April mendatang.

"Enggak apa-apa. Kami juga mau memantau (TPS) yang di pinggiran sana (wilayah pinggir dekat kota penyangga)," kata Ahok, di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Senin (20/3/2017).

Ahok mengatakan, pengerahan massa ini seharusnya tidak terjadi ketika pelaksanaan pemungutan suara berlangsung dengan baik. Ahok menyarankan, agar pemilih yang telah terdaftar dan memiliki formulir C6 untuk turut menyertakan kartu identitas atau e-KTP.

"Saksi juga bukan duduk saja, tapi berhak melihat KTP identitas dengan formulir C6 sama atau tidak. Kami tidak mau juga kalau curiga, tamasya-tamasya ke Jakarta," ujar Ahok.

(baca: Djarot: "Tamasya Al Maidah, Opo Maneh Iki?")

Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta Mimah Susanti sebelumnya menyebut warga dapat menyaksikan pelaksanaan pemungutan suara. Hanya saja, dia meminta tidak satu pun pihak yang mengintervensi dan mengganggu keamanan, serta kenyamanan warga dalam menggunakan hak pilihnya karena pelaksanaan pilkada harus berjalan jujur dan adil.

"Pelaksanaan pungut hitung dilakukan di tempat terbuka, semua bisa menyaksikan. Asal jangan mengganggu keamanan, ketenteraman, dan kenyamanan pemilih," ujar Mimah.

(baca: Beredar Ajakan "Tamasya Al Maidah", Ini Kata Bawaslu DKI)

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, seharusnya tidak ada pengerahan massa saat pencoblosan. Untuk mencegah pengerahan massa, Argo akan berkoordinasi dengan KPU DKI Jakarta.

"Masyarakat tinggal nyoblos sesuai hati nurani, enggak perlu mengerahkan massa," kata Argo.

Di media sosial dan aplikasi percakapan, beredar poster dari kelompok yang menyebut diri Gerakan Kemenangan Jakarta (Gema Jakarta) yang mengajak orang dari luar Jakarta berjaga di TPS saat pencoblosan. Ada aplikasi di Google Play Store yang bisa diunduh.

Kompas TV Paslon DKI Jalin Komunikasi dengan Tokoh Politik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com