Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mungkinkah Pungli Parkir di GBK Diberantas?

Kompas.com - 28/03/2017, 09:53 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bertahun-tahun lamanya kantong parkir di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) dikuasai preman.

Para preman ini kerap memaksa warga yang parkir untuk membayar uang parkir tak resmi.  

Pihak terkait mengaku telah berupaya untuk menghapus pungutan liar yang merugikan warga ini. Mulai dari diberlakukannya parkir elektronik hingga call center aduan pengunjung.

Tetapi, juru parkir liar ini masih tetap saja ada. Padahal, warga sudah membayar tiket parkir resmi di pintu masuk utama Kompleks Gelora Bung Karno. 

(Baca: Masih Ada Pungutan Liar di Area Parkir Gelora Bung Karno)

Lalu, mungkinkah pungli parkir di GBK diberantas?

 

"Bukan enggak berani (menindak), kami tetap melaksanakan iimbauan jangan ngasih sesuatu kepada orang yang tidak jelas dan bila ada yang memaksa dan ada laporannya, kami lakukan tindakan sesuai prosedur," kata Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Suyatno kepada Kompas.com, Senin (28/3/2017).

 

Suyatno hanya mengimbau agar masyarakat tidak memberikan uang parkir kepada para preman.

Jika dipaksa untuk membayar, warga diminta untuk melaporkannya ke Polsubsektor GBK. Polisi, kata dia, baru bisa bertindak setelah mendapat laporan warga. 

Sementara, Direktur Utama Pusat Pengelola Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK) Winarto mengatakan, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya untuk memberantas preman parkir. Menggelar razia adalah salah satu upaya tersebut.

Ia mengakui sudah sering melapor masalah parkir liar ke polisi, namun preman parkir tak pernah jera.

"Mereka dirazia hilang. Berkali-kali dirazia, tapi datang lagi. Ini kayak kucing-kucingan begitu," kata Winarto.

(Baca: Pengelola GBK Mengaku Sering "Kucing-kucingan" dengan Parkir Liar)

Menurut Winarto, sanksi bagi penjaga parkir liar yang tertangkap masih ringan. Kadang, mereka hanya dikenakan sanksi tindak pidana ringan (tipiring).

"Pernah ditangkap, tapi enggak lama dilepas lagi," ujarnya.

Winarto mengaku tengah menggodok rencana mengubah tempat pembayaran parkir tidak lagi di pintu masuk, melainkan di kantong-kantong parkir di area GBK.

"Kami sedang mengkaji sekarang, mungkin masuk enggak usah kami pungut (biaya) parkir. Jadi kalau mau parkir, masuk ke kantong parkir, baru dia bayar. Ini sedang kami kaji ke sana," kata dia.

(Baca: Atasi Pungli, Pengelola GBK Akan Pindahkan Loket ke Kantong Parkir)

Selain itu, ketika renovasi kawasan GBK untuk Asian Games 2018 rampung, pengelola akan menerapkan sistem elevated parking yang diyakini dapat mensterilkan tempat parkir dari pungutan liar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com