Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Integrasi dengan Transjakarta, Angkutan KWK Untung atau Buntung?

Kompas.com - 03/04/2017, 11:17 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono membandingkan kondisi Koperasi Wahana Kalpika (KPK) sebelum dan sesudah integrasi dengan bus Transjakarta.

Perbandingan ini, kata Sumarsono, akan memberi gambaran mengenai keuntungan yang diperoleh KWK yang terintegrasi dengan bus Transjakarta.

"Sebelum kerjasama atau terintegrasi, KWK bisa mendapatkan Rp 1.260.000 tiap minggu dengan asumsi satu hari itu sekitar Rp 180.000," ujar Sumarsono di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (3/4/2017).

Pendapatan itu diperoleh KWK pada jam-jam sibuk yaitu 05.00 WIB-09.00 WIB dan pukul 16.00 WIB-20.00 WIB. Integrasi bus Transjakarta dengan KWK dilakukan pada jam-jam tersebut.

Baca: Integrasi KWK-Transjakarta Dimulai, Sumarsono Naik Angkot ke Balai Kota

Sesudah integrasi, KWK akan mendapatkan Rp 206.000 per hari. Itu merupakan tarif flat yang dibayarkan PT Transjakarta kepada KWK.

"Berarti kalau satu minggu itu ketemu nilai Rp 1.442.000," ujar Sumarsono.

Sumarsono mengatakan ada tambahan pendapatan Rp 182.000 per minggu untuk KWK setelah terintegrasi dengan PT Transjakarta. Itu pun baru hitungan untuk satu angkutan.

Sumarsono mengatakan KWK memiliki sekitar 6.000 angkutan yang beroperasi. Terkait integrasi ini, PT Transjakarta mengekuarkan kartu baru berwarna biru yang bisa dibeli di tiap halte.

Warga yang memiliki kartu integrasi bus Transjakarta dan KWK itu bisa naik angkutan KWK gratis ke halte bus Transjakarta tujuan mereka. Kartu tersebut bisa dibeli dengan harga Rp 15.000 untuk pemakaian satu bulan.

Baca: Jika Angkotnya Gratis, Sopir KWK Dapat Uang dari Mana?

Setelah itu, kartu bisa diperpanjang kembali dengan membayar Rp 15.000. Kartu tersebut hanya bisa dipakai pukul 05.00 WIB-09.00 WIB dan pukul 16.00 WIB-20.00 WIB. Di luar itu, jam itu, warga tidak bisa menggunakan kartu untuk naik angkot gratis.

Warga yang tidak memiliki kartu juga tetap harus membayar pada jam-jam itu. Saat ini, ada 10 rute KWK yang sudah terintegrasi dengan bus Transjakarta yaitu Tanjung Priuk-Balakturi, Kelapa Gading-Terminal Rawamangun, Semper-Tipar Cakung, Pulogadung-Pejuang Jaya, Rawamangun-Klender, Terminal Cililitan-Condet, Cililitan Munjul, Pondok Labu-Pasar Kebayoran Lama, Lebak Bulus-Petukanhan, dan Rawa Buaya-Grogol.

Sumarsono mengatakan angkutan KWK ini bisa digunakan masyarakat sebagai angkutan penumpang menuju halte Transjakarta.

Baca: Angkot KWK yang Terintegrasi Transjakarta Dilarang Ngetem

"Saya kira dengan peluncuran ini, sebagai Plt Gubernur, satu PR saya yang dititipkan kepada saya oleh Gubernur non-aktif Pak Ahok sudah saya kerjakan yaitu untuk menyelesaikan integrasi KWK dan Transjakarta," ujar Sumarsono.

Ketua Umum KWK La Ode Djeni Hasmar mengatakan ada sebanyak 6.350 angkutan KWK yang akan terintegrasi dengan bus Transjakarta. Dia mengatakan program integrasi ini memberikan keuntungan bagi KWK.

"Alhamdulillah, bahwa ini kerjasama yang baik dan saling menguntungkan. Kalau hanya yang untung KWK, enggak mungkin Transjakarta mau," ujar La Ode.

Kompas TV Jalan Layang Ciledug-Tendean Beroperasi Mulai Juni 2017
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com