Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot: Kesenjangan Makin Tinggi karena Ada Orang Super Kaya

Kompas.com - 05/04/2017, 07:09 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menjawab pernyataan calon gubernur DKI soal Anies Baswedan yang menyebut bahwa kemiskinan di DKI sudah ekstrem.

Menurut Djarot, angka kemiskinan di Ibu Kota justru paling rendah Jika dibandingkan dengan daerah lain se-Indonesia, 

"Kemiskinan di Jakarta paling rendah se-Indonesia. Angkanya 3,5 persen," kata Djarot, saat dimintai tanggapannya disela kampanyenya di Penggilingan, Jakarta Timur, Selasa (4/4/2017)

Djarot mengatakan, masalah di Jakarta bukan soal kemiskinan, tapi kesenjangan yang makin tinggi antara yang kaya dan miskin.

"Bukan masalah kemiskinannya, kesenjangan makin tinggi karena orang super kaya ada di sini. Banyak, yang miskin juga banyak. Jadi gabung ya pasti sangat ekstrem. Biaya hidupnya juga tinggi," ujar Djarot.

Menurut Djarot, untuk mengatasi kesenjangan sosial, maka saat memimpin Jakarta pihaknya melakukan subsidi, dari pajak mereka yang kaya untuk diberikan kepada warga yang tidak mampu.

"Supaya apa, supaya biaya hidup mereka akan turun. Apa yang kita bisa subsidi langsung, transportasi, kemudian sembako, pendidikan, kesehatan. Ini kan upaya untuk mempersempit kesenjangan sosial," ujar Djarot.

Menurut Djarot, upaya-upaya tersebut untuk mempersempit kesenjangan sosial. Termasuk pihaknya menciptakan lapangan kerja di Jakarta.

Djarot mengatakan, kesenjangan sosial di Jakarta rasionya 0,41. Rasio ini menurutnya hampir sama dengan rasio di kota besar lainnya.

Djarot punya target untuk menurunkan rasio kesenjangan sosial di Jakarta hingga 0,38. Rasio yang diturunkan itu menurutnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

"Caranya apa, caranya begitu. Memberikan subsidi kepada warga yang tidak mampu, memberikan jaminan modal dan lapangan kerja bagi mereka," ujar Djarot.

Kompas TV Kuasa Hukum Ahok Bawa 3 Rekaman Alat Bukti di Sidang ke-17
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com