JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, menanggapi hasil Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang mengunggulkan pasangan cagub-cawagub DKI, Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Dalam survei LSI Denny JA, pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno berada pada urutan pertama dengan persentase dukungan 51,4 persen.
Kemudian, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot berada pada angka 42,7 persen. Djarot mengatakan, ia tetap optimistis meski hasil survei demikian.
(Baca juga: Survei LSI Denny JA : Dukungan untuk Ahok-Djarot 42,7 Persen, Anies-Sandi 51,4 persen )
Ia yakin, saatnya nanti Ahok-Djarot akan unggul. "Enggak apa-apa, lebih baik begitu. Jangan di atas dulu, (kami) di atasnya nanti. Kami lihat trennya, kami optimistis," kata Djarot, dalam acara pengajian yang digelar PPP di GOR Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Kamis (13/4/2017).
Djarot mengatakan, pada pilkada DKI 2012, lembaga survei mengunggulkan calon petahana, Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli. Namun, pilkada DKI saat itu akhirnya dimenangkan Jokowi-Ahok.
"Ini kejadian kayak 2012, mirip," ujar Djarot. Karenanya, Djarot tidak mau pusing dengan hasil survei.
"Jadi enggak apa-apa kita kerja saja terus. Bukannya kita enggak percaya sama survei, ya, silakan. Wong nilainya beda-beda, angkanya beda-beda. Jadi kita lihat saja perkembanganya," ujar Djarot.
(Baca juga: LSI Denny JA: Pengguna Medsos Puas Kinerja Ahok, tetapi Pilih Anies)
Ia mengatakan, ada pemilih mengambang (swing voter) yang dinamis dan bisa memberikan suara di putaran kedua ini.
Dari debat kemarin, Djarot berharap bisa meraih suara dari swing voters. "Debat kemarin paling tidak mempengaruhi persepsi orang," ujar Djarot.