JAKARTA, KOMPAS.com - Senang sekaligus terharu, itulah yang dirasakan Arlhen Christine atau Ibu Nurul (66) kala Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengunjungi rumahnya di Kompleks Sekretariat Negara, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pada Senin (24/4/2017).
Nurul bercerita, Ahok datang tidak dengan tangan kosong. Ia membawakan durian, buah yang sangat disukai Nurul.
"Seorang raja, sultan Jakarta ya datang ke rumah rakyat yang bukan siapa-siapa. Umi bukan orang terkenal, rasanya ya senang, terharu," ujar Nurul menceritakan pertemuan dengan Ahok kepada Kompas.com di rumahnya, Rabu (26/4/2017).
Nurul menuturkan, banyak hal yang dia bicarakan dengan Ahok kala itu. Salah satunya Nurul meminta Ahok tetap bersabar. Menurut Nurul, meski Ahok nanti tak lagi jadi gubernur, Ahok tetap menjadi sosok yang dibutuhkan Jakarta.
Nurul bahkan meminta agar Ahok tak pergi ke luar kota maupun ke luar negeri.
"Ngobrol tentang ke depannya supaya Ahok bersabar, tetap berusaha dengan sekuat tenaga, dengan kejujuran, kerja keras, ikhlas, walaupun tidak jadi gubernur masih bisa berbakti kepada negara ini karena memang rakyat membutuhkan seperti itu," kata dia.
Di mata Nurul, Ahok adalah pemimpin yang meneladani sifat-sifat sahabat nabi. Ia menceritakan, seusai mengunjungi rumahnya, Ahok ditemui warga di sekitar yang istrinya sakit.
Ahok langsung menjenguk dan memberi bantuan kepada warga tersebut. Tak hanya itu, Nurul juga melihat Ahok sebagai sosok pekerja keras.
"Sosok seorang pemimpin yang orangnya perilakunya Islam. Jadi jujur, lurus, kerja keras, tepat waktu," ucapnya.
Nurul menilai, banyak orang yang tidak menyukai Ahok karena wataknya yang keras dan kadang suka marah. Namun bagi Nurul, watak tersebut ada kalanya dibutuhkan demi mendidik. Marahnya Ahok, kata Nurul, merupakan tanda bahwa Ahok menyayangi warga.
Selama Ahok memimpin DKI Jakarta, banyak perubahan yang dirasakan Nurul. Salah satunya yakni daerah tempat tinggalnya kini tak lagi banjir. Nurul juga senang Ahok memberi bantuan kepada anak-anak melalui program Kartu Jakarta Pintar (KJP).
Bagi Nurul, kunjungan Ahok ke rumahnya memang bukan pertemuan pertama. Ia mengaku sudah lebih dari empat kali bertemu Ahok. Kala itu, Nurul ingin menyampaikan simpatinya kepada Ahok yang terjerat dugaan penodaan agama.
Ia mencari Ahok dengan datang ke Rumah Lembang. Akhirnya mereka bertemu di sana. Dalam pertemuan pertama mereka, Nurul menyebut bahwa Ahok langsung memanggilnya dengan panggilan Umi.
"Umi setelah ketemu dia, dia pula yang panggil Umi pertama kali Umi di sana. Umi kata dia, padahal belum kenal, hanya ingin datang," ujar Nurul.
Setelah pertemuan itu, Nurul juga beberapa kali bertemu Ahok, baik di Rumah Lembang, maupun di Jalan Proklamasi. Nurul senang pemimpin seperti Ahok mau turun langsung menemui warganya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.