Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Juga Kirimkan Tanaman dalam Pot untuk Ahok-Djarot

Kompas.com - 02/05/2017, 20:28 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Karangan bunga dari warga untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat masih terus dikirim ke Balai Kota DKI Jakarta hingga Selasa (2/5/2017) ini.

Namun, kini warga tak hanya mengirimkan kiriman bunga. Ada pula warga yang mengirim tanaman dalam pot untuk Ahok-Djarot.

Ada enam jenis tanaman yang ditanam di setiap pot berukuran besar dengan balutan kain kotak-kotak berwarna hijau dan putih.

Tanaman pot tersebut dikirim oleh sekelompok orang dari Rumah Baca Santa Ursula 1990. Keenam tanaman pot tersebut dilengkapi dengan tulisan yang berbeda-beda.

(Baca juga: Ahok: Sayang Aja Karangan Bunga Dibakar, Itu Rezekinya Pasukan Oranye)

Salah satu tanaman pot yang diberi nama Kepel dilengkapi dengan tulisan pantun "Pohon Kepel langka dicari, Kalijodo kini menawan hati. Abang BADJA selalu dinanti, tetap berkarya sepenuh hati".

Selain itu, ada tanaman pot yang dilengkapi dengan kalimat dukungan untuk Ahok-Djarot, yakni tanaman pot bernama Acerolla.

Tulisan dalam tanaman pot tersebut yakni "Keep on swimming, BADJA guards your plight with heart of steel. Keep on reading cause knowledge sets alight, courage, power, and will".

Tanaman pot tersebut kini telah dipindahkan ke Monas untuk ditanam. Selain warga yang mengirim tanaman pot, ada pula yang mengirim balon gas.

Balon-balon tersebut diletakan di pendopo Balai Kota pada Selasa siang ini. Namun, balon itu terbang dan menyangkut di atap pendopo pada Selasa malam.

Ada tiga rangkaian balon gas yang dikirim warga. Ketiga rangkaian balon itu dilengkapi dengan tulisan yang berbeda, yakni "Pray and Support Badja from Angola Africa", "We Love Badja, GBU", dan "Dari Alumni SMA Budi Mulia Angkatan 91".

(Baca juga: Usai Pembakaran, Kiriman Karangan Bunga ke Balai Kota Dipastikan Aman)

Kepala Biro Umum DKI Jakarta Agustino Dharmawan menyampaikan, hingga Selasa (2/5/2017) pagi, tercatat ada 5.016 karangan bunga yang telah memenuhi halaman Gedung Balai Kota.

Agustino mengatakan, dibandingkan Sabtu pekan lalu, peningkatan karangan bunga untuk Ahok-Djarot sudah jauh menurun.

"Pertambahan bunga sudah tidak meningkat tajam lagi. Waktu posisi Sabtu malam jam 22.00 WIB, sebanyak 4.944 karangan bunga. Pada Minggu malam kenaikannya tidak sampai 150 bunga, menurun terus," ujar Agustino di IRTI Monumen Nasional, Selasa.

Kompas TV Karangan bunga pun masih menghiasi area kantor Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com