Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rutin Terima Aduan Warga, Ahok Jadi Tahu Banyak Modus Kecurangan

Kompas.com - 05/05/2017, 12:04 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan, dari kebiasaanya menerima aduan warga tiap pagi dia jadi tahu berbagai modus kecurangan yang terjadi di lingkungan Pemprov DKI. Misalnya kecurangan terkait warga yang ingin menempati unit rusun dengan cara tidak benar.

"Dulu waktu pertama kali pindahkan orang dari Waduk Pluit ke Rusun Marunda, kan kami buat peraturan yang boleh menempati itu yang ber-KTP di Waduk Pluit," ujar Ahok di Taman Menteng, Jumat (5/5/2017).

Ahok kemudian menemukan fakta tiba-tiba banyak orang yang membuat KTP baru di Waduk Pluit. Ahok lalu membuat peraturan agar tidak ada pembuatan KTP baru untuk warga yang tinggal di kawasan yang akan dibongkar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Ketika memindahkan orang ke rusun, Ahok menemukan ada unit rusun yang ditempati oleh lebih dari satu kepala keluarga (KK). Ahok pun membuat kebijakan bahwa mereka bisa memecah KK dan mendapat unit rusun lain sehingga tidak perlu tinggal berdesakan dalam satu unit.

"Jadi si anak menantu bisa dapat rusun yang baru supaya enggak berkumpul dengan keluarga utamanya," ujar Ahok.

Namun, Ahok malah menemukan modus kecurangan baru pada Jumat pagi tadi. Seorang warga, Franky, meminta unit rusun karena rusun yang pernah dia tinggali ditempati orang lain. Warga tersebut awalnya menumpang dengan KK kerabatnya yang tinggal di Rusun Tipar Cakung.

Suatu ketika, kerabatnya pergi ke Kalimantan dalam waktu cukup lama. Unit rusun itu pun ditempati Franky. Kemudian, Franky menerima kabar bahwa kerabatnya akan kembali dan menempati kembali rusun itu. Setelah Franky keluar dari rusun, kerabatnya tak kunjung kembali dan unit rusunnya malah ditempati orang lain.

Ahok menilai ini adalah modus baru dengan cara ikut masuk dalam KK warga yang sudah tinggal di dalam rusun, untuk mendapatkan unit rusun lain. Ahok mengatakan dia akan membahas ini dalam rapat pimpinan. Dia akan membuat peraturan gubernur baru.

"Senin rapim, saya akan buat pergub baru. Tidak boleh terima pemindahahan KTP numpang ke KTP KK (orang yang tinggal di) rusun," ujar Ahok.

Kepada Franky, Ahok mengatakan bahwa dia banyak belajar selama menerima aduan warga. Dia jadi mengetahui bagaimana cara oknum di bawah mengakali kebijakannya.

Baca juga: Minta Rusun, Warga Ini Malah Kena Marah Ahok

"Saya duduk di sini bukan cuma iseng nolong orang loh Pak. Saya jadi mulai berpikir ini di bawah modus nipunya apa. Saya jadi ngerti nih cara-cara nipu, makin pinter saya," kata Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com